Ada Penularan Kasus DBD di Suatu Wilayah, Dinas Kesehatan Grobogan Laksanakan Fogging untuk Pencegahan

- 1 Maret 2024, 11:15 WIB
Petugas fogging dari Puskesmas Gubug II menunjukkan situasi penyemprotan insektisida untuk pencegahan DBD di Desa Jeketro, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan..
Petugas fogging dari Puskesmas Gubug II menunjukkan situasi penyemprotan insektisida untuk pencegahan DBD di Desa Jeketro, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.. /Media Purwodadi/Dok Dinas Kesehatan Grobogan./


Media Purwodadi – Kasus penyakit Demam Berdarah di Kabupaten Grobogan mengalami kenaikan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Grobogan dr Slamet Widodo melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Djatmiko MAP, tercatat ada 470 kasus DB di bulan Februari 2024.

Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Grobogan tersebut terinci 296 kasus Demam Dengue (DD), 169 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 5 kasus Demam Shock Syndrome (DSS).

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdarah di Kabupaten Grobogan, Dinas Kesehatan telah melakukan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui media sosial.

Baca Juga: Gandeng KPK, Bank Jateng Gelar Koordinasi Pajak Daerah Guna Tingkatkan Optimalisasi Pajak

PSN yang dilaksanakan meliputi 3M plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.

Langkah lain yakni melaksanakan fogging atau penyemprotan. Salah satu contoh pelaksanaan fogging yakni di Pendopo Kabupaten Grobogan dan sekitar Desa Jeketro, Kecamatan Gubug, yang merupakan wilayah Puskesmas Gubug II.

Dokter Djatmiko menjelaskan, fogging ini dilakukan sesuai dengan ketentuan. Beberapa ketentuan tersebut yakni jika terdapat penularan kasus DBD di suatu wilayah. Selain itu, pelaksanaan fogging dilakukan radius minimal 200 meter.

“Fogging ini dilakukan dua siklus dengan interval satu minggu. Fogging ini hanya membunuh nyamuk dewasa dan hanya dilakukan setelah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat,” jelas dr Djatmiko, Jumat 1 Maret 2024.

Petugas melakukan penyemprotan atau fogging di sekitar Pendopo Kabupaten Grobogan, Jumat 1 Maret 2024.
Petugas melakukan penyemprotan atau fogging di sekitar Pendopo Kabupaten Grobogan, Jumat 1 Maret 2024.

Dalam pelaksanaannya, kondisi mesin fogging dalam keadaan baik. Di dalam mesin fogging ini berisi dosis insekstisida yang sesuai dengan ketentuan.

“Tentunya yang melakukan penyemprotan ini adalah mereka yang sudah terlatih. Kemudian, pada saat pelaksanaan fogging ini, masyarakat harus menggunakan masker dan jauh dari lokasi fogging, sebab cairan insektisida ini dapat menimbulkan efek samping, yaitu keracunan,  mual atau muntah, gagal ginjal, kanker kulit dan lain-lain,” jelas dr Djatmiko.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi MNCTV Sabtu 2 Maret 2024, Simple Rudy, Dapur Ngebor, Family 100, Take Me Out Indonesia

Pencegahan Lain

Dokter Djatmiko juga menjelaskan, selain 3M Plus dan Fogging yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit Demam Berdarah, langkah lain juga bisa dilaksanakan, yakni dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan losion anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi, melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan serta memeriksa tempat penampungan air.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan meletakkan pakaian bekas pada wadah dalam keadaan tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang sudah dikuras, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

“Harapan kami kepada masyarakat Kabupaten Grobogan agar segera melakukan pencegahan penyakit Demam Berdarah di sekitar tempat tinggalnya. Dengan melaksanakan PSN ini, kita cegah penyakit DB sejak dini,” kata dr Djatmiko MAP.*

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x