Pasien Demam Berdarah di Kabupaten Grobogan Naik, Hingga Februari 2024 Tercatat Ada 470 Kasus

- 1 Maret 2024, 09:30 WIB
Petugas melakukan penyemprotan atau fogging di sekitar pendopo Kabupaten Grobogan, Jumat 1 Maret 2024.
Petugas melakukan penyemprotan atau fogging di sekitar pendopo Kabupaten Grobogan, Jumat 1 Maret 2024. /Media Purwodadi/dok Dinkes Grobogan./


Media Purwodadi – Pasien penyakit Demam Berdarah cenderung naik di Kabupaten Grobogan. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Djatmiko MAP.

Menurut dr Djatmiko, kenaikan pasien penyakit Demam Berdarah ini berpengaruh pada kondisi rumah sakit di Kabupaten Grobogan. Saat ini, ruang rawat inap dan UGD dikabarkan penuh karena kondisi tersebut.

“Angka Demam Berdarah saat ini di Kabupaten Grobogan cenderung naik. Dengan bertambahnya jumlah pasien, maka terjadi kegawatdaruratan demam berdarah,” ujar dr Djatmiko MAP, Jumat 1 Maret 2024.

Baca Juga: Tim Sparta Polresta Surakarta Amankan Seorang Kakek Penjual Miras di Keprabon

Alumnus FK Unissula Semarang ini mengatakan, kasus DBD hingga 20 Februari 2024 mencapai 470 kasus. Pihaknya menjelaskan jumlah tersebut terbagu menjadu demam dengue (DD) sebanyak 296 kasus. Sementara untuk DBD sebanyak 169 kasus dan Demam Shock Syndrome (DSS) sebanyak 5 kasus.

“Untuk kasus kematian karena Demam Berdarah ini ada dua kasus. Jadi total ada 420 kasus yang didominasi perempuan untuk kategori DD, laki-laki untuk kategori DBD dan DSS,” ujar dr Djatmiko.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Bidang Yankesmas Dinas Kesehatan Grobogan untuk mencari solusi terkait dengan ketersediaan ruang rawat inap di seluruh fasilitas kesehatan di wilayah ini.

“Saya sudah berkoordinasi dengan bidang Yankesmas, untuk segera lihat ke rumah sakit-rumah sakit agar bisa dicarikan solusi (terkait RS penuh) tersebut,” ungkap dr Djatmiko MAP.

Pihaknya mengatakan, saat ini pasien yang belum mendapatkan ruang rawat inap, sudah mendapatkan pelayanan, meskipun masih stay di UGD sampai menunggu untuk mendapatkan kamar.

“Dari informasi yang saya peroleh, yang sudah dibawa ke RS dan belum dapat kamar, sudah dilayani tetapi masih harus stay di UGD sambil menunggu kamar inap tersedia,” papar dr Djatmiko.

Pertolongan Pertama

Pihaknya menjelaskan pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh pasien yang sudah dinyatakan DB yakni dengan rehidrasi cairan. Pasien diminta untuk minum air putih yang cukup untuk merehidrasi cairan dalam tubuh.

“Di samping itu juga bisa mengonsumsi jus jambu atau air kelapa muda, agar kondisi pasien tidak lemas,” jelas dr Djatmiko.

Pihaknya juga menjelaskan, pasien yang mengalami gejala ringan dan masih dirawat di rumah adalah mereka yang mengalami demam dengue.

“Kondisi pasien DD ini bisa dirawat di rumah dengan tetap mengonsumsi obat secara teratur dari dokter, mengikuti arahan dokter seperti konsumsi makan dan minum yang cukup, konsumsi buah-buahan dan mengatur tingkat stress,” jelas dr Djatmiko.

Sementara kondisi pasien terparah yang perlu dirawat di Rumah Sakit adalah mereka yang sudah masuk gejala seperti penurunan kesadaran, tangan dan kaki terasa dingin, nadi teraba cepat dan lemah, namun tekanan nadi masih terukur.

Baca Juga: Bulan Maret 2024, Program Bansos CBP Beras 10 Kilogram Masih Berlanjut. Begini Cara Mengeceknya!

PSN 3M Plus

Guna pencegahan penyakit demam berdarah di Kabupaten Grobogan, dr Djatmiko MAP meminta kepada masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan metode 3M Plus.

Langkah 3M plus yang dimaksud yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.

“Untuk kegiatan PSN serentak sangat perlu dan melibatkan semua lapisan masyarakat. Termasuk tadi sudah dilakukan fogging di Pendopo Kabupaten Grobogan dan juga di Puskesmas Gubug II,” ungkap dr Djatmiko.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x