Belik Ini Jadi Tumpuan Hidup Masyarakat Karanganyar Geyer untuk Dapatkan Air Bersih, Begini Ceritanya

- 20 Juli 2023, 19:40 WIB
Warga menunggu setiap tetes air di belik.
Warga menunggu setiap tetes air di belik. /Hana Ratri.


Media Purwodadi – Musim kemarau membuat dampak kekeringan di berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Grobogan. Di musim kemarau ini, banyak warga Grobogan yang mulai kesulitan air bersih. Hal itu seperti terlihat di Desa Karanganyar, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

Sejak satu bulan terakhir, warga Desa Karanganyar ini rela mengantri demi air bersih. Bukan antri bantuan air bersih, namun mereka memanfaatkan air belik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Warga Karanganyar memanfaatkan aliran sungai dengan membuat belik. Air dari belik ini menjadi tumpuan mereka di musim kemarau untuk kebutuhan mandi, mencuci, memasak dan minum hewan ternak.

Baca Juga: Bupati Grobogan Sri Sumarni Resmikan Posko Virtual JAJAN DESA, Hingga Peresmian Masih Ada 42 Desa Belum Input

Meski lama karena harus menunggu setetes demi setetes air terkumpul dalam lubang, namun warga tetap setia demi kebutuhan sehari-hari.

Lubang belik ini sedalam satu meter dan menjadi salah satu penopang warga untuk mendapatkan air bersih. Meski bisa membeli air sendiri, namun kondisi ekonomi warga, membuat mereka memilih memanfaatkan air belik ini.

“Kita haarus mengantri di belik yang ada di sepanjang sungai. Kita lakukan demi mendapatkan air bersih karena setiap musim kemarau, tempat kami kekurangan air,” ujar Hamdan, salah satu warga setempat.

Satu Kilometer

Tidak hanya mengantri, warga juga harus menempuh jarak satu kilometer untuk mencapai sumber air belik ini. Mereka rela melakukan hal itu lantaran kondisi sumur di pemukiman sudah kering. Hingga akhirya, mereka terpaksa membuat sumur baru di aliran sungai yang sudah mengering.

Hamdan menjelaskan, warga secara swadaya membuat sumur sendiri lantaran kekeringannya belum terlalu parah.

Setelah air dari belik penuh, mereka harus membawa lagi ke rumah dan menempuh jarak kurang lebih satu kilometer dari aliran sungai.
Setelah air dari belik penuh, mereka harus membawa lagi ke rumah dan menempuh jarak kurang lebih satu kilometer dari aliran sungai. Hana Ratri.
“Sumur yang sudah mengering tidak bisa mengeluarkan mata air lagi, maka sumur akan ditinggalkan dan warga akan membuat sumur yang baru lagi,” tambah Hamdan, yang turut mengantri air bersih tersebut.

Harapan

Sementara itu, Hidayat warga lainnya  berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan air bersih untuk mereka. Pasalnya, selama ini warga tidak pernah mendapatkan bantuan air bersih ketika musim kemarau tiba di desa mereka.

“Tiap hari ya antri begini. Kami berharap Pemkab Grobogan bisa membantu air bersih atau sumur untuk warga di Desa Karanganyar ini,” tukas Hidayat.***

Editor: Agung Tri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x