Begini Arahan Kapolsek Purwodadi Setelah Hoax Penculikan Anak Sekolah Dasar Menyebar di Kabupaten Grobogan

- 8 September 2022, 18:15 WIB
Info penculikan anak yang tersebar di Kabupaten Grobogan. Foto: Teropong Jateng
Info penculikan anak yang tersebar di Kabupaten Grobogan. Foto: Teropong Jateng /Tangkapan layar

Media Purwodadi – Kepolisian Polsek Kota Purwodadi, minta warga Grobogan waspada hoax lewat pesan WhatsApp dan media sosial.

Peringatan diungkapkan Kapolsek Purwodadi AKP Sapto lantaran pesan adanya kabar penculikan anak sekolah viral di warga Grobogan khusus Purwodadi.

Pesan adanya penculikan anak sekolah, sempat viral diantara ibu ibu di Purwodadi lantaran menyebar masif di media sosial dan WhatsApp orang tua di Grobogan.

Baca Juga: Crazy Rich Grobogan Joko Suranto Sarankan Korban Penipuan Lewat WhatsApp Lapor Polisi

Pesan itu diungkapkan Kapolsek Purwodadi AKP Sapto Lantaran orang tua di Kabupaten Grobogan resah adanya pesan berantai terkait informasi penculikan anak sekolah.

Pesan penculikan anak di Grobogan tersebar masif melalui pesan WhatsApp di wilayah Kota Purwodadi, Rabu, 7 September 2022.

Bahkan, sejumlah orang tua di Kabupaten Grobogan menerima pesan ancaman penculikan anak dari sesama orang tua murid melalui grop sekolah.

Dalam pesan terungkap orang tua murid mendapat informasi isu penculikan di salah satu sekolah dasar (SD) di Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Baca Juga: Profile WhatApps Crazy Rich Grobogan Joko Suranto Dipakai Penipu. Sejumlah Orang Tertipu Ratusan Juta

Pesan ancaman pencurian anak tersebar lewat pesan singkat berantai yang viral di Kabupaten Grobogan.

Salah satu penerima pesan singkat berantai adalah Yani, warga Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Yani mendapatkan informasi isu penculikan anak di SDN 4 Purwodadi setelah membaca status story milik temannya.

Tidak hanya dalam bentuk story WhatsApp saja, namun isian pesan singkat itu tersebar di berbagai media sosial.

“Mohon perhatian buat para orang tua yang punya anak kecil atau anaknya masih sekolah SD, untuk extra diperhatikan dan diawasi betul2,” tulis pesan berantai itu.

“Karena baru saja sekitar pukul 11.20 ada anak kecil yg berhasil diculik di sekitar sekolah SD 4 Purwodadi,” lanjutnya.

Bahkan, dalam isian pesan WA itu, dijelaskan anak sekolah SD Purwodadi yang satu kelas dengan anaknya juga hampir menjadi korban penculikan.

Hanya saja, si anak SD tersebut langsung masuk ke sekolahan dan melaporkan kepada gurunya.

Sementara itu, hasil penelusuran di Media Sosial dan saat mencari informasi kabar pencurian anak. 

“Tadi saya konfirmasi ke guru kelas anak saya. Kebetulan anak saya kelas 6. Saya teruskan pesan itu dan dia berkata bahwa ini adalah informasi yang tidak benar,” ujar salah satu orang tua siswa yang tak mau disebutkan namanya.

Menurut orang tua siswa, pihaknya hanya menerima informasi bahwa pihak sekolah menerapkan sistem pulang seperti pada saat awal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat pandemi Covid-19 dulu.

“Hanya diberitahu dari gurunya kalau sistem pulangnya sekarang pakai sistem jaman PTM dulu. Jadi, jam pulang, orang tua siswa harus WA ke grup siswa baru setelah itu anak diperbolehkan keluar,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Purwodadi AKP Saptono Widyo, Polres Grobogan kepada Media Purwodadi mengungkapkan, kabar penculikan anak adalah hoax.

Penyebar pesan berantai penculikan anak di Grobogan, memancing keresahan di kalangan para orang tua murid.

AKP Saptono Widyo menerangkan. Awal tersebarnya pesan penculikan anak bermula dari sebelumnya di wilayah Kecamatan Wirosari ada penjambretan kalung emas yang dikenakan pelajar SD.

Setelah itu berkembang isu penculikan anak di Kabupaten Grobogan dan khusunya penculikan terjadi di SD 4 Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Namun, setelah dilakukan konfirmasi dengan pihak sekolah menyatakan bahwa informasi penculikan anak tersebut hoax.

“Itu hoax, tidak benar. Sudah konfirmasi ke pihak sekolah dan dari pihak sekolah menyatakan kalau berita tersebut tidak benar,” terang AKP Sapto.

Baca Juga: Serbuk Permen Dugaan Penyebab Siswa SD Keracunan Ini Belum Pasti Beracun, Hasil Tes Keluar Dua Pekan Lagi

Meski demikian, AKP Sapto meminta kepada seluruh warga agar menyaring lebih dulu informasi tersebut, apakah berita tersebut memang benar atau hanya hoax saja.

“Baca dan saring beritanya dulu sebelum di-share ke yang lain supaya tidak menimbulkan keresahan. Kemudian, imbauan kami agar anak-anak yang bersekolah untuk tidak dipakaikan perhiasan dan juga diminta menunggu jika belum dijemput orang tuanya,” tambah AKP Sapto.

Sebuah informasi terkait isu penculikan terjadi di Kabupaten Grobogan. Info tersebut berkembang melalui media sosial lewat pesan berantai.

Setelah ditelusuri, informasi tersebut merupakan hoax yang memancing keresahan masyarakat, terutama para orang tua yang mempunyai anak yang duduk di bangku SD.***

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x