Media Purwodadi - Sebuah kisah sejarah terdapat di Kabupaten Grobogan. Yakni sosok Raden Ngabehi Kusumo, yang merupakan keturunan Kerajaan Surakarta.
Di mata warga Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon Grobogan, sosok Raden Ngabehi Kusumo ini tidak asing karena dimakamkan di desa setempat.
Lokasi makam Raden Ngabehi Kusumo berada di Dusun Krajan, Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.
Baca Juga: Jadwal Acara MNC TV Kamis, 1 September 2022 : Bedah Rumah Lagi, Kampung Jakarta, Suparman Reborn
Media Purwodadi menerima kisah sejarah tentang Raden Ngabehi Kusumo yang dulunya merupakan keturunan Keraton Surakarta dari juru kunci makam yakni Raden Tumenggung Parjan Puspokodipuro.
Raden Tumenggung (RT) Parjan Puspokodipuro menceritakan Raden Ngabehi Kusumo merupakan putra dari Amangkurat IV yang bernama Gusti Pangeran Haryo (GPH) Suryo Putro.
Dari cerita RT Parjan, Raden Ngabehi Kusumo lahir sekitar tahun 1664 dan meninggalkan Keraton Kartasura sekitar tahun 1704.
Saat itu, Raden Ngabehi Kusumo kira-kira berusia 40 tahun. Ketika itu terjadi pergolakan antara Pangeran Puger dan Amangkurat III pada sekitar tahun 1703- 1708 karena hasutan VOC.
Dalam perjalanannya ke Grobogan sekitar tahun 1705 – 1710 M, dia diikuti oleh beberapa sahabat setianya.
"Ketika itu wilayah Grobogan belum dinamai Grobogan. Pada momentum perjalanan Raden Ngabehi Kusumo itu, dia turut membuka dan menamai sejumlah wilayah dan desa," cerita RT Parjan dalam bahasa Jawa.