Demo Mahasiswa Grobogan Ini Nyanyikan Yel yel 'Potong Bebek Angsa' di Depan Gedung DPRD, Begini Tuntutannya

- 11 April 2022, 15:05 WIB
Aksi mahasiswa Grobogan melakukan demonstrasi di depan Gedung DPRD Grobogan.
Aksi mahasiswa Grobogan melakukan demonstrasi di depan Gedung DPRD Grobogan. /media purwodadi / Rika Rahmania.

Media Purwodadi - Mahasiswa Grobogan adakan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Grobogan pada Senin, 11 April 2022.

Demo ini dilakukan guna menyampaikan sejumlah tuntutan mulai dari penolakan perpanjangan jabatan presiden hingga penertiban karaoke tak berizin di Grobogan.

Selain itu juga menolak dan meminta pembatalan kenaikan BBM dan LPG, bahan pokok, dan PPN. Kemudian, menolak perpanjangan jabatan presiden dan penundaan pemilu 2024 serta menuntut terwujudnya reforma agraria sejati.

Baca Juga: Miris, Seorang Pria di Grobogan Lakukan Pencabulan Terhadap Anak Tiri Sejak Selama 19 Tahun

Para peserta aksi ini datang ke depan gedung DPRD Grobogan sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka datang menggunakan mobil komando dan pengeras suara.

Berbagai spanduk bertuliskan sejumlah curahan hati dan protes dibawa sejumlah mahasiswa.

Curahan hati tersebut seperti, "Jangan matikan keadilan, matikan mantanku saja", "Tak kiro sayangku sing ruwet, jebul pemerintah barang" dan "Mahasiswa yang bolos, DPR yang bodoh".

Selain orasi dengan membawa sejumlah spanduk, peserta aksi juga menyanyikan lagu kebangsaan.

Tak hanya itu saja, sebuah yel yel yang saat ini tengah viral di media sosial yakni lagu "Potong Bebek Angsa" turut membersamai aksi tersebut.

Baca Juga: Kode Redeem FF Senin, 11 April 2022 : Jangan Lewatkan Permainan Ini, Segera Update Malam Nanti

Menariknya lirik lagu tersebut digubah liriknya menjadi "Potong Bebek Angsa, angsa di kuali. Gagal mimpin bangsa, minta tambah lagi. Bohong ke sana, bohong kesini. Lalalalalala Lala Lala Lala."

Salah satu orator mengatakan bahwa negara ini belum benar-benar merdeka. Karena untuk menyatakan sebuah pendapat saja harus kirim surat dulu ke pihak tertentu.

"Katanya merdeka, mau ngomong saja harus mengirim surat. Katanya merdeka, tapi ketika sakit harus iuran dulu. Bukankah pendidikan dan kesehatan itu tanggung jawab pemerintah," pekiknya.

Orator lain juga memprotes kinerja pemerintah yang kini menunjukkan ketidakmampuannya dalam memimpin serta mengelola negara.

"Hari demi hari, waktu demi waktu, pemerintah semakin menunjukkan ketidakmampuannya mengelola negara," ucapnya.

Pada akhirnya aksi demonstrasi ini disambut oleh Wakil DPRD Grobogan yakni Sugeng Prasetyo dan Mochamad Fatah serta Ketua Komisi A Musyafak. Aksi ini berakhir dengan damai.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah