Network
Media Purwodadi – Aksi demonstrasi 700 pengendara ojek online langsung mendapatkan perhatian serius dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo memastikan akan segera menyampaikan tuntutan para driver ojek online (ojol) kepada Pemerintah Pusat dan aplikator.
Ganjar menegaskan komunikasi dengan driver ojek online ini sebenarnya sudah sejak pekan lalu, namun para pengendara ojol ini tetap ingin melakukan aksi.
“Sebenarnya sudah kita undang dulu dan mereka tuntutannya juga sudah jelas dan sudah berbicara bersama,” ungkap Ganjar Pranowo, Senin 7 Maret 2022.
Sebanyak 4 tuntutan para driver ojek online antara lain pengembalian tarif yang angkanya sekitar Rp 7.200,- untuk jarak maksimum 3 – 4 kilometer. Namun, saat ini tarifnya diturunkan menjadi Rp 6.400,-
Sementara, tuntutan kedua adalah para driver ojol ini meminta aplikator menunjau ulang presentase komisi untuk driver dan meminta aplikator untuk menggunakan sistem bonus.
“Sebenarnya ini soal kesepakatan kerja begitu ya, makanya bisa fasilitasi lah soal itu untuk bertemu dan ngobrol,” tambah Ganjar Pranowo.
Tuntutan lain adalah para driver ini meminta agar aplikator memberikan jaminan keselamatan atau kecelakaan, yakni ada asuransi atau setidaknya punya BPJS yakni dengan pembayaran permi sebesar kurang lebih Rp 16.800,- per bulan.
Menurut Ganjar Pranowo, pihaknya sendiri sudah melakukan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan. Bahkan, komunikasi kepada pihak aplikator juga sudah dilakukan secara formal.
