Bahkan, pada akhir video juga menunjukkan sejumlah mahasiswa tersebut menjadi pemberitaan di koran Jepang karena sedang mencoba menggunakan mesin terbaru saat bekerja paruh waktu.
Warganet pun tertarik dengan unggahan tersebut sehingga memenuhi kolom komentar.
“Gaji gede, biaya hidup harian juga gede + pajak,” tulis @watcher.
“Tapi emang katanya Jepang lagi butuh pegawai cewe buat urusan pertanian dan itu dikit yang minat,” tulis @patrik star.
“Keren, saudaraku megang jadi gembala ga nyampe sehari Rp1 juta di tempatnya, huhu,” tulis @bagel.
“Sumpah throwback dulu aku di USA winter2 nyabutin lobak ampe encok trus onsen super panas tiap malem bener2 buruh Jepang, kangen deh tapi,” tulis @bae-con.
Itulah cerita tentang para mahasiswa yang bekerja paruh waktu di Jepang menjadi seorang petani.***