Ganjar Sebut Patung Soekarno Polder Tawang Simbol Semangat Anak Muda untuk Ideologis dan Kebangsaan

- 30 September 2021, 07:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai meresmikan Patung Soekarno Polder Stasiun Tawang secara daring.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai meresmikan Patung Soekarno Polder Stasiun Tawang secara daring. /Humas Pemprov Jateng


Media Purwodadi – Patung Soekarno yang dibangun di Polder Stasiun Tawang menjadi simbol semangat anak muda untuk berpikir ideologis dan kebangsaan.

Selain itu patung ini juga menjadi penanda bagaimana sejarah perkeretaapian Indonesia. Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan juga Megawati Soekarnoputri.

Menurut Ganjar, patung ini menjadi semangat anak muda untuk berpikir ideologis, kebangsaan  dan bagaimana seorang pemimpin yang mau merasakan penderitaan rakyatnya melalui sosok Soekarno ini.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Contohkan SMPN 5 Semarang Soal Pelaksanaan Skenario PTM Terbatas

Ganjar menilai, Soekarno adalah sosok yang luar biasa dan berani menantang dunia sehingga hampir seluruh pidato pidatonya di dunia Internasional membuat semua bangsa terbelalak, ternganga dan respek kepadanya.

Semua hal yang disampaikan Ganjar Pranowo tersebut diungkapkan pada saat peresmian Patung Soekarno polder Stasiun Tawang pada Rabu 29 September sore.

Acara peresmian yang digelar secara virtual ini dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sekaligus sebagai perwakilan keluarga Soekarno.

Menurut Ganjar Pranowo, apa yang disampaikan Megawati Soekarno Putri, perjalanan Soekarno muda sampai menjadi presiden penuh dengan tantangan karena banyak peran tokoh bangsa saat itu bersama sama berjuang untuk Republik Indonesia.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Dapat Apresiasi dari UNICEF, Ganjar Pranowo Berterima Kasih

"Diceritakan juga hal yang kecil kenapa Bung Karno memanggil pemuda kita 'Bung'. Itu memberikan satu semangat yang bagus dan gelora bagi anak muda. Ini yang membuat anak muda musti paham," jelas Ganjar.

Ganjar menambahkan, keberadaan patung Soekarno setinggi itu juga memberikan satu nilai estetika bersejarah dengan lanskap Stasiun Tawang dan Kotalama Semarang.

Hal itu juga mengingatkan bagaimana perjalanan sejarah Republik Indonesia dengan perkeretaapian di Indonesia.

"Ini tidak lepas dari peran PT KAI yang membangun itu, seniman dari Bali Ketut Winata yang sudah mengukir sangat bagus. Sampai Bu Mega tadi cerita bagaimana sejarah perkeretaapian dicuplik dari pidato Bung Karno,”  ungkap Ganjar Pranowo.

“Itu sebuah cerita yang menunjukkan bagaimana pemahaman Bu Megawati pada sejarah perjuangan bangsa sampai sejarah perjuangan kereta api," kata Ganjar.#

Baca Juga: Ganjar Pranowo Berikan Imbauan Agar Surveilans Tidak Berhenti Lakukan Pengamatan Penyebaran Covid-19

Sementara itu, Megawati Soekarnoputri memang menceritakan sejarah awal kemerdekaan, tepatnya tanggal Juni 1946. Waktu itu pemerintahan Republik Indonesia harus dipindah ke Yogyakarta.

Jawatan kereta api yang dulu bernama TNKA atau PJKA tersebut menyediakan dua kereta sekaligus untuk membawa pemerintahan dari Jakarta ke Yogyakarta. Megawati juga mengutip pidato Bung Karno yang berupa pantun.

"Ada satu pidato khusus dari Bung Karno tentang revolusi dan kereta api. Bunyinya 'Siapa bilang saya dari Tegal, saya dari Majalengka. Siapa bilang revolusi kita gagal sebab kita punya TNKA (PJKA)," kata Megawati.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Patung Soekarno di polder Stasiun Tawang ini memberikan simbol penyemangat bagi anak anak muda saat ini.

Hal yang sama diungkapkan Megawati Soekarnoputri yang menceritakan sisi sejarah perkeretaapian pada saat pemerintahan Soekarno pada masa itu.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah