Menipisnya vaksin memaksa Pemerintah Kota Semarang harus menutup pelayanan vaksinasi yang ada di 3 sentra vaksinasi dan 7 puskesmas.
Tidak hanya itu, 16 puskesmas juga saat ini hanya mampu membukan layanan untuk vaksinasi kedua.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Mochamad Abdul Hakam mengungkapkan keterlambatan vaksinasi terjadi karena terhambatnya distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Saat ini ketersediaan vaksin Kota Semarang tinggal 38.050 dosis, yang perkiraannya hanya cukup untuk 2 hari ke depan,” katanya.
“Kita masih menunggu distribusi vaksin dari provinsi yang berasal dari pusat, dimana di pusat juga belum 100 % ready sesuai sasaran," terang Hakam.
Meskipun begitu, Hakam pun meyakinkan Pemerintah Kota Semarang tetap membuka pendaftaran vaksinasi online, untuk dijadwalkan sesuai stok.
"Akhirnya kami siasati dengan menyiapkan mekanisme pendaftaran secara online, untuk dapat kami jadwalkan sesuai dengan ketersedian vaksin yang ada," tekannya.
Di sisi lain, Hakam sendiri menuturkan masih berharap bisa mendapatkan buffer stok dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.