Seorang Petani Karangrayung Ditemukan Meninggal di Tegalan, Kata Polisi Ini Penyebabnya

27 Maret 2023, 13:48 WIB
Ilustrasi Meninggal, /

Media Purwodadi - Warga menemukan seorang petani bernama Mobin (69), warga Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung dalam kondisi meninggal di dekat makam umum Dusun Gilingan, Sumberjosari. Ada ceceran darah dekat kaki korban.

 

 

Informasi yang diperoleh, korban kali pertama ditemukan saksi Sunarto (57) warga Desa Sumberjosari. Saat itu posisi korban tergeletak dalam kondisi telentang. Di sekitar kakinya ditemukan ceceran darah.

Kontan saksi Sunarto memberitahu saksi lainnya, Mas'ud yang kebetulan berada di sekitar lokasi. Keduanya juga memberitahukan temuan tersebut kepada warga lainnya dan perangkat desa, Mustain Anwar.

Baca Juga: Kafe Karaoke di Tegowanu Kedapatan Buka Saat Ramadan, Petugas Gabungan Beri Peringatan

Melihat kondisi korban yang sudah meninggal dan ditemukan adanya ceceran darah, Mustain segera melapor ke Polsek Karangrayung. Setelah menerima laporan anggota Polsek Karangrayung, tim Inafis Polres Grobogan dan tim medis dari Puskesmas Karangrayung I mendatangi lokasi.

Anggota Polsek Karangrayung, tim Inafis dan tim medis kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim medis juga memeriksa kondisi korban yang sudah meninggal di lokasi tersebut. Selain itu petugas juga menemukan sabit di TKP.

 

 

Kapolsek Karangrayung, Kompol Muslih menyampaikan, bahwa dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan saksi, korban diduga meninggal karena terkena sabit yang digunakan untuk menebang pohon pisang di tanah garapannya.

Baca Juga: Kapolres Grobogan Menerima Masukan Dari Kejari Terkait Kasus Pemerasan Pria Mengaku Wartawan

Tebang Pohon Pisang

Karena dari keterangan keluarga, korban pada hari Minggu 26 Maret 2023 pamit hendak tanah garapan yang berada di sekitar hutan. Jaraknya dari rumah korban sekitar 500 meter. Korban sesampai di lahan garapan kemudian menebang pohon pisang.

 

 

Diduga, saat menebang pohon pisang, lanjut Kompol Muslih, korban terlalu kencang mengayunkan sabit. Akibatnya begitu batang pohon pisang putus, sabit lepas dan mengenai betis kaki kanan korban.

Menurut Kompol Muslih, dugaan itu dikuatkan dengan hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Karangrayung I. Di mana, ditemukan luka sobek pada betis kaki kanan korban cukup dalam dan korban kehabisan darah sehingga meninggal dunia.

"Korban meninggal karena kehabisan darah akibat kakinya terkena sabit. Petugas tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban," jelas Kompol Muslih.***

 

 

 

Editor: Setiadi

Tags

Terkini

Terpopuler