Tak Hanya Kontrakan, Ganjar Pranowo Pernah Bayari Biaya Rumah Sakit Hingga Tagihan PDAM Istri Ajudan Soekarno

1 Juni 2021, 08:15 WIB
Tak Hanya Kontrakan, Ganjar Pranowo Pernah Bayari Biaya Rumah Sakit Hingga Tagihan PDAM Istri Ajudan Soekarno /Humas Pemprov Jawa Tengah/

Media Purwodadi -  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bantu istri mantan ajudan Bung Karno, Elizabeth Koesno bayar kontrakan selama satu tahun viral di medsos.

Sebenarnya, tidak sekali ini saja Ganjar Pranowo membantu keluarga Oma Koesno panggilan Elizabeth Koesno itu.

"Sebenarnya ada cucunya Oma Koesno, kalau tidak salah namanya Roland. Ketika itu ada di media massa, kemudian ada yang cc ke medsos saya. Saya kan tidak tahu awalnya, kemudian saya minta cari. Ternyata cucunya Oma Koesno ini sudah mengirimkan direct massager ke saya, kemudian kami ngobrol di sana," kata Ganjar.

Saat itu, Roland menceritakan bahwa Oma Koesno sering sakit. Usianya sudah 80 tahun lebih dan sering keluar masuk rumah sakit.

Baca Juga: Sebagai Dasar Negara Indonesia, Inilah Bunyi Lima Sila Pancasila Beserta Simbolnya

"Kemudian saya tanya apa masalahnya, ternyata biaya rumah sakit. Oke, nanti saya bantu," katanya saat itu.

Tidak hanya itu, selang beberapa bulan kemudian, Ganjar dihubungi lagi oleh keluarga Oma Koesno.

Permasalahan kedua adalah tentang tagihan listrik atau PDAM yang katanya menunggak sehingga akan dicabut.

"Saya lupa, entah listrik atau PDAM. Kemudian saya minta staff saya cek ternyata betul, tiga bulan belum dibayar. Kemudian saya bantu," jelasnya.

Dan yang terakhir adalah soal sewa rumah kontrakan. Ganjar mengaku sangat sedih.  Pasalnya, dia menyampaikan per 1 Juni rumah kontrakannya mau diambil pemiliknya.

Padahal lanjut Ganjar, 1 Juni merupakan hari lahir Pancasila dan Pancasila pencetusnya adalah Bung Karno.

Baca Juga: Inilah Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila Jadi Dasar Negara Indonesia

"Maka saya sampaikan, boleh tidak saya minta nomor telepon pemilik rumahnya. Ternyata benar, rumahnya mau diambil dan direnovasi. Kalau direnovasi, kan Oma Koesno mesti meninggalkan tempat, padahal waktu itu hanya tinggal beberapa hari. Jadi setelah komunikasi dengan pemilik rumahnya, ya sudah saya bayar saja," jelasnya.

Tidak ada tujuan apapun yang diinginkan Ganjar dengan membantu keluarga Oma Koesno itu. Semuanya hanya lebih pada cerita kemanusiaan semata.

"Saya juga ndak tahu ternyata ramai dan diviralkan di medsos. Mungkin tangan Tuhannya begitu, wong saya juga ndak kenal. Ini hanya soal cerita kemanusiaan saja. Dia ajudannya Bung Karno kok, sama seperti saat saya membantu yang di Semarang (Kapten Sanjoto) yang juga pernah mengawal Bung Karno. Setelah ini mudah-mudahan kawan-kawan yang ada di Jabar, Depok dan sekitarnya bisa membantu (Oma Koesno)," jelasnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo : Penanganan Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus Mulai Tertata

Ganjar menegaskan, negara harus memberikan perhatian dan bantuan kepada orang-orang yang telah berjasa bagi negara. Tak hanya para pejuang, para atlet dan orang-orang berprestasi yang pernah mengharumkan nama bangsa, harus diperhatikan.

"Orang-orang yang telah berjasa atau mengharumkan nama bangsa, kalau nasibnya tidak bagus maka wajib hukumnya kita membantu," tegasnya.

Caranya lanjut Ganjar bisa dilakukan oleh seluruh daerah untuk mendeteksi keberadaan orang-orang tersebut. Menggandeng organisasi-organisasi seperti LVRI, organisasi pejuang Angkatan 45 atau organisasi lain bisa dilakukan untuk mengetahui keberadaan mereka.

"Saya sudah lakukan itu. Pengalaman saya di Jateng ya bekerjasama dengan organisasi-organisasi itu untuk kemudian mengetahui keberadaan mereka dan kalau kesulitan wajib hukumnya dibantu," terangnya.

Kalau pemerintah daerah bisa melakukan itu, maka itu jauh lebih baik. Namun jika tidak bisa, maka Ganjar mengatakan bisa mengusulkan ke Kementerian Sosial atau menggandeng perusahaan untuk memberikan CSR nya.

"Banyak perusahaan yang mau bantu. CSR banyak. Kita saja pemerintah yang harus aktif untuk mencarikan jalan keluarnya," pungkasnya.***

Editor: Agung Tri Wibowo

Tags

Terkini

Terpopuler