Kungker Jokowi ke Arab Saudi, Indonesia Mendapat 20Ribu Tambahan Kuota Haji. Menag: Harus Dipersiapkan Matang

- 23 Oktober 2023, 09:52 WIB
ilustrasi Ibadah Haji
ilustrasi Ibadah Haji /Pixabay/


Media Purwodadi – Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Arab Saudi berbuah manis usai bertemu dengan Putra Mahkota, Muhammad bin Salman Al-Saud.

 

 



Dari pertemuan itu, Muhammad bin Salman Al-Saud yang juga Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi memberikan kuota haji tambahan sebanyak 20ribu untuk Indonesia.

“Kurang dari 12 jam komitmen tambahan kuota haji langsung diberikan paling tidak 20ribu untuk tahun depan tambahannya diberikan kepada Indonesia,” ujar Presiden.

Baca Juga: Tanaman Kaktus Serap Energi Negatif dan Bawa Hoki, Berikut Syarat Penempatan Sesuai dengan Ilmu FengShui

Dalam pertemuan tersebut Jokowi menjelaskan secara langsung kondisi antrean haji di Indonesia yang sudah sangat panjang.

Bahkan, saat ini waktu tunggu keberangkatan jemaah haji Indonesia sudah mencapai 47 tahun sehingga Indonesia membutuhkan tambahan kuota haji.

“Dan alhamdulillah ditanggapi sangat positif,” ungkap Presiden seperti dikutip dari laman resmi presidenri.go.id.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas bersyukur atas adanya tambahan kuota haji yang diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia.

Menurutnya, info tambahan kuota haji adalah kabar yang menggembirakan sekali jadi tantangan tersendiri.

"Kita bersyukur Presiden menyampaikan secara khusus, Indonesia mendapat tambahan kuota haji dari Pangeran Muhammad bin Salman, minimal 20 ribu,” ujar Yaqut Cholil Qoumas.

“Ini kebahagiaan sekaligus tantangan," imbuhnya usai melepas jalan santi peringatan Hari Santri 2023 di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Menag Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan pers usai melepas jalan santai dalam rangka Hari Santri 2023, di Surabaya.
Menag Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan pers usai melepas jalan santai dalam rangka Hari Santri 2023, di Surabaya.

Tambahan kuota haji ini, kata Menag, akan berdampak pada menurunnya antrean keberangkatan jemaah haji Indonesia.

“Ini kabar gembira. Namun, tambahan kuota haji juga menjadi tantangan karena harus disiapkan lebih baik lagi,” terang pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu.

"Ini harus disiapkan lebih baik lagi. Tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241 ribu jemaah, kalau ada tambahan 20ribu,"

"Saudi juga mengubah beberapa regulasi yang harus disiapkan karena berbeda dengan sebelumnya," lanjutnya.

Gus Yaqut, sapaan akrab Menag, mengaku pihaknya telah menggelar rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Mereka diminta untuk segera menyiapkan langkah seiring adanya penambahan kuota haji agar bisa didistribusikan secara berkeadilan.

"Nantinya tetap ada prioritas lansia. Jumlahnya saat ini kurang lebih ada 600 ribu jemaah lansia. Saya ingin ini supaya mereka juga bisa menjadi prioritas," terang Gus Yaqut.

Baca Juga: Baik Untuk Penderita Kolesterol, Berikut 3 Resep Menu Buah-Buahan Yang Mudah Didapat dan Praktis

Dua Pemeriksaan Kesehatan

Kementerian Agama akan membuat skema baru terkait syarat istitha'ah kesehatan. Menag Yaqut sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk merumuskan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jemaah haji.

"Kita sepakat istitha'ah akan menjadi syarat jemaah melakukan pelunasan," sebut Gus Yaqut.

Nantinya, jemaah akan menjalani dua kali pemeriksaan. Tujuannya agar jemaah mengetahui kondisi dini kesehatannya dan ada waktu untuk melakukan pemulihan.

 

 



"Kita mulai awal November untuk screening kesehatan jemaah agar waktunya lebih panjang. Jika ada jemaah punya penyakit tertentu, ada waktu untuk msmulihkan," paparnya.

"Cek kesehatan dilakukan dua kali. Jemaah yang kurang sehat direkomendasikan agar ada proses pemulihan,”

“Pada pemeriksaan kedua, kalau sudah baik, berhak melunasi. Ini ikhtiar agar kasus jemaah sakit dan wafat di Saudi bisa ditekan," tandasnya.

Kemenag juga akan menggelar mudzakarah perhajian di Yogyakarta, 23-25 Oktober 2023. Mudzakarah antara lain akan membahas masalah syarat istitha'ah kesehatan. Mudzakarah diikuti perwakilan ormas keagamaan dan praktisi kesehatan.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: kemenag.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x