Tentang Food Taste, Jokowi Ungkap Pembangunan Proyek Lumbung Pangan Tidak Mudah Seperti yang Dibayangkan

- 19 Agustus 2023, 08:02 WIB
Presiden RI Joko Widodo saat memberikan pernyataan tentang food taste kepada awak media.
Presiden RI Joko Widodo saat memberikan pernyataan tentang food taste kepada awak media. /Dok presidenri.go.id


Media Purwodadi – Dalam kegiatan Hari Konstitusi sekaligus HUT ke 78 MPR RI, Presiden RI Joko Widodo menyatakan tentang lumbung pangan atau food estate.

Menurut Presiden Joko Widodo, food taste merupakan cadangan strategis. Jika melimpah, maka bisa dilakukan ekspor ke negara lain yang membutuhkan.

Pernyataan Presiden RI Joko Widodo ini merupakan tanggapan atas kritikan terkait penyalahgunaan kebijakan dari proyek lumbung pangan.

Baca Juga: Tak Sampai 10 Menit Hadir di Shopee Live, Erigo Bareng Raffi Ahmad Cetak Rekor Penjualan Rp 5 Miliar

Menurut Jokowi, pembangunan proyek lumbung pangan atau food taste ini tidak semudah yang dibayangkan lantaran produktivitas tanaman pada kali pertama, biasanya gagal.

Dilansir dari ANTARA, Presiden Joko Widodo menjelaskan lumbung pangan adalah solusi mengantisipasi krisis pangan sebab semua negara di seluruh kawasan tengah menghadapi krisis tersebut.

Kenaikan harga gandum secara signifikan di hampir semua negara terjadi akibat dampak perang Ukraina dan Rusia.

Karena itu, komoditas pangan utama masyarakat Indonesia, yakni beras juga mesti diantisipasi, usai India memutuskan untuk menghentikan ekspor beras demi ketahanan pangan negara.

Baca Juga: Haru! Setahun Hilang, Mbah Wagiman Akhirnya Bertemu Keluarganya Berkat Polisi Asal Grobogan Ini

“Tanaman pertama biasanya gagal, nanam kedua masih paling-paling berhasil 25 persen. Ketiga, baru biasanya, keenam, ketujuh itu baru pada kondisi normal,” jelas Joko Widodo, seperti yang dikutip ANTARA pada Jumat, 18 Agustus 2023.

Presiden juga mencontohkan salah satu proyek lumbung pangan yang ada di Indonesia yakni di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Di kabupaten itu, produktivitas yang optimal terjadi pada penanaman ketiga kali.

"Problem-problem di lapangan itu tidak seperti semudah yang kita bayangkan. Jadi semuanya akan diperbaiki. Dan semuanya harus dievaluasi, dikoreksi, harus diulang. Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun lupakan," kata Joko Widodo.***

Editor: Agung Tri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x