Festival HAM 2021, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Apresiasi Keterlibatan Penyandang Difabel & Perempuan

- 17 November 2021, 17:33 WIB
Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam kegiatan Festival HAM 2021.
Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam kegiatan Festival HAM 2021. /Humas Pemprov Jateng

Media Purwodadi – Gubernur Jawa Tengah mengapresiasi keterlibatan penyandang disabilitas dan kelompok perempuan dalam mengkritisi sesuatu tentang tata kota yang tidak lagi ramah bagi difabel.

Kritikan tersebut diterima Ganjar Pranowo dan Walikota Semarang Hendrar Prihadi lewat video hingga akhirnya langsung mendapat komentar dari Hendrar Prihadi saat itu.

Menurut Ganjar Pranowo, kritik tersebut sangat menarik, namun Ganjar Pranowo mengaku dalam perspektif Hak Asasi Manusia termasuk dalam konsep yang penting atau tidak.

Baca Juga: Terkait Banjir Rob Pekalongan, Ganjar Pranowo : Siapkan Tempat Pengungsian, Awas Protokol Kesehatan.

“Kritiknya menarik karena divideokan dan para netizen kemudian berkomentar dan respon pak hendi sehari setelah itu langsung dibuka. Nggak tau dalam perspektif ham ini penting atau tidak, buat saya iya,” kata Ganjar Pranowo saat membuka Festival HAM 2021, Rabu 17 November 2021.

Ganjar Pranowo juga menyampaikan cerita tentang pengalaman saat menghadapi pandemi Covid-19.

Saat itu, Ganjar Pranowo sempat terharu ketika kelompok perempuan datang dan menyampaikan secara detail tentang kondisi mereka.

Kelompok perempuan yang dimaksud Ganjar Pranowo adalah mereka yang bisa tanggap secara cepat dengan menjual kue dan masker.

Tidak hanya itu, ada juga kelompok Wadon Wadas yang merupakan kelompok perempuan dari Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

“Saya terima mereka dengan senang hati. Kami mau fasilitasi, kamu mau duduk bersama, kami mau ngobrol bersama," tambah Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Kejar Angka Cakupan Vaksinasi Lansia, Ganjar Pranowo Alihkan Jogo Tonggo dan Fokus di 10 Kabupaten/Kota

"Mari kita buka datanya dengan baik, sehingga kemudian tidak ada anasir negatif bahwa tidak sepakat, tidak apa, karena pengadilan bisa dipakai untuk menyelesaikan,” jelas Ganjar Pranowo.

Dalam sambutannya ini, Ganjar Pranowo juga menceritakan tentang konflik keagamaan yang terjadi di Semarang dan Jepara.

Salah satunya adalah sengketa pembangunan rumah ibadah gereja yang akhirnya bisa diselesaikan dengan baik.

“Kalau praktek baik ini bisa kita teruskan, menurut saya, festival ini berarti. Capeknya panitia tidak sia sia. Dan dari festival ini, kita perlu saling belajar, sharing, tidak ada yang sempurna, tapi memperbaiki situasi keadaan dengan metode baru penting,” ungkap Ganjar Pranowo.

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam acara itu sepakat dengan yang disampaikan Gubernur Jateng.

Baca Juga: Cek 2 Rumah Pompa di Kota Semarang, Ganjar Pranowo Berpesan Pada Warga Agar Buang Sampah di Tempatnya

Menurut Ahmad Taufan Damanik, penerapan HAM dibutuhkan sikap saling menghormati satu sama lain.

Hanya saja problem yang terjadi Cuma satu ketika memakai filosofi HAM, harus saling menghormati satu sama lain atas perbedaan yang ada.

“Capek kita baca buku tebal tebal tentang hak asasi manusia, sebetulnya satu kata yang paling pokok adalah menghormati manusia lain, karena sama sama ciptaan Tuhan yang Mahakuasa,” jelas Ahmad Taufan.

Pelaksanaan Festival HAM 2021 sendiri dilaksanakan di Jawa Tengah dengan mengundang seluruh Bupati dan Walikota se Indonesia.

Acara ini sendiri dibuat dengan konsep hybrid, baik secara daring maupun luring. Hadir pula Menko Polhukam Mahfud MD yang secara luring meresmikan acara tersebut.***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x