Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Ingatkan Masyarakat Jangan Panik Saat PPKM Darurat Jawa - Bali

- 1 Juli 2021, 17:12 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau lockdown tingkat RT di Desa Grejegan Sukoharjo, kemarin.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau lockdown tingkat RT di Desa Grejegan Sukoharjo, kemarin. /Humas Pemprov Jateng/



Media Purwodadi – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat agar jangan panik saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali diterapkan pada 3-20 Juli 2021.

Ganjar Pranowo menerangkan, tindakan yang diambil dengan penerapan PPKM Darurat ini hanya pada pengetatan saja dan semua masyarakat harus mendukungnya.

Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh Bupati/Walikota di Jawa Tengah agar melaksanakan PPKM Mikro Darurat dengan ketat. Ganjar meminta agar pimpinan daerah melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara terbuka.

Baca Juga: Polda Jateng Persiapakan Titik Simpul Dari Pintu Masuk Hingga Pasukan Skala Besar Guna Dukung PPKM Darurat

“Jangan panik, kita hanya butuh mengetatkan saja. Tindakan-tindakan ini karena situasinya sedang tidak baik-baik saja. Memang butuh tindakan yang lebih ketat,” ujar Ganjar Pranowo.

“Bupati/Walikota harus mencari jalan keluar sehingga tidak terjadi kepanikan di tengah masyarakat,” imbau Ganjar.

“Tidak boleh satupun Bupati/Walikota yang menawar, semuanya harus melaksanakan dengan baik. Kalau 14 hari bisa dilakukan, maka ini bisa menekan (angka lonjakan Covid-19),” jelas Ganjar Pranowo.

Ganjar menjelaskan, jika ada kesulitan selama PPKM Darurat diterapkan, masyarakat diminta menghubungi pejabat di daerahnya masing-masing.

Para pejabat yang dimaksud Ganjar antara lain, TNI-Polri, camat hingga kepala desa. Bahkan, masyarakat juga bisa memanfaatkan call center Kabupaten/Kota atau bahkan ke tingkat provinsi.

“Kalau ada masyarakat yang kesulitan, saya minta kawan-kawan kabupaten/kota membantu. Ada call center yang bisa dihubungi. TNI-Polri digerakkan,” perintah Ganjar Pranowo.

“Babinsa/Bhabinkamtibmas, Camat, Kades semuanya bekerjaSaya minta Jogo Tonggo dihidupkan, sehingga bisa membantu,” tambah Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Kapolda Jateng : Kita Butuh Tindakan Karena Sudah Perang Covid-19

Ganjar melihat dari pengalaman yang terjadi, praktik Jogo Tonggo di masyarakat berjalan baik. Beberapa tempat yang dikunjungi semua, saling tolong-menolong antar sesama warga.

“Masyarakat tenang saja. Tidak apa-apa kalau ada yang kesulitan, lapor saja. Saya rasa dalam konteks karantina wilayah atau lockdown ini, semua bisa digerakkan secara kolaboratif,” jelas Ganjar.

“Pemerintah turun tangan, Jogo Tonggo sebagai kekuatan civil society bisa dioptimalkan terus,” tambahnya.

Suami dari Siti Atikoh ini menjelaskan, masyarakat Jawa Tengah harus mendukung PPKM Darurat ini. Ganjar membandingkan, di New Zealand atau Selandia Baru ada gerakan. Tim 5 juta namanya.

Ganjar berharap di Jawa Tengah ada Tim 35 Juta. Artinya, seluruh masyarakat diminta menjadi tim untuk membantu.

“Jadi tidak perlu Bupati, Satpol PP bengok-bengok (teriak-teriak) di lapangan. Kita butuh dukungan masyarakat. Ayo kita bereskan ini dengan tertib protokol kesehatan,” tambah Ganjar Pranowo.

“Sabar. Memang tidak enak, tapi kalau ini dilakukan, maka akan membereskan dengan cepat,” perintah Ganjar Pranowo.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh masyarakat untuk mendukung PPKM Darurat yang akan diberlakukan pada 3-20 Juli 2021.

Bahkan, Ganjar Pranowo meminta kepada masyarakat agar jangan panik saat PPKM Darurat ini diterapkan karena hanya tindakan pengetatan saja yang dilakukan dan masyarakat perlu untuk mendukungnya.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah