Awas Bahaya Kuas Bulu Babi Mengontaminasi Makanan Halalmu, Ini Penjelasan Ust. Nanung Danar Dono

- 15 Maret 2024, 12:51 WIB
Salah satu contoh kuas yang aman untuk makanan dengan produk bersertifikasi halal MUI.
Salah satu contoh kuas yang aman untuk makanan dengan produk bersertifikasi halal MUI. /Titis Ayu W./Media Purwodadi/

مَنْ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Barangsiapa yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan yang tidak halal, maka neraka pantas untuknya.”

(HR. Ibnu Hibban no. 11: 315, Al Hakim dalam Mustadrok-nya no. 4: 141)

“Bagaimana cara mengidentifikasi, rambut kuas yang dipakai berbahan dasar rambut babi (najis) dan bulu plastik (suci),” ujarnya.

Berikut Ini Perbedaan Kuas Rambut Binatang dan Plastik: 

  • Warna asap: Jika dibakar, asap bulu atau rambut binatang berwarna putih (karena berasal dari organ tubuh hewan), sedangkan plastik berwarna hitam (karena berasal dari bahan anorganik).
  • Aroma/bau asap: Saat dibakar, bau asap kuas bulu babi sangat menyengat khas bau bulu/rambut yang terbakar (khas bau protein keratin). Sedangkan bau asap bahan plastik khas bau plastik yang terbakar. 
  • Warna bulu: Rambut binatang warnanya tidak seragam, namun agak mengkilap. Kalau bulu plastik, satu adonan pewarna cat maka pasti warnanya seragam.
  • Ketebalan bulu/rambut: Bulu binatang pangkalnya lebih tebal, dengan ujung yang lebih tipis. Bulu plastik ketebalan atau ketipisannya sama dari pangkal ke ujung.
  • Ukuran panjang: Bulu babi tidak seragam panjangnya, ada yang panjang dan ada yang agak pendek. Sedangkan bulu plastik biasanya dicetak panjang, lalu dipotong dengan ukuran yang dibuat seragam.

“Setelah kita paham dan dirasa ini penting, silakan saudara-saudara kita diingatkan ketika membeli masakan atau ketika mengolah masakan menggunakan kuas. Semoga bermanfaat. Allaahu a’lam bish-showwab,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Titis Ayu

Sumber: halal center ugm


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x