Supaya tombol itu nyala, sambung dr Zaidul Akbar apakah menyusuruh manusia menekan agar banyak fungsi itu teraktifasi?
Menurutnya, susah nyuruh manusia, kan ada nafsu, nafsunya yang ingin bersenang-senang saja, ingin liburan terus daripada bekerja keras.
Kemudian, ingin lebih banyak santai daripada sibuk menuntut ilmu, ingin ngobrol terus daripada membaca buku bermanfaat atau mempelajarinya, pengen makan alias ngisi perut dengan beraneka makanan lezat, enak dan menyenangkan lidah dan rasanya.
Poinnya kata dr Zidul Akbar adalah, bagaimana mengaktifkan supaya tombolnya ditekan agar fungsi-fungsi tadi bisa bekerja.
Maka jawabannya dua, dibuat aturan atau diberi sakit biar istirahat.
Mamalia termasuk manusia, ketika sakit umumnnya diawal - awal sakit ada 3-5 hari tubuhnya tidak bisa atau tidak enak makan minum.
Allah menjadikan tubuh mereka istirahat dulu agar fungsi-fungsi seperti autofagi sekalipun bisa ON atau menyala agar restorasi dan revitalisasi tubuh, bisa terjadi alias tombolnya bisa ON.
Cara kedua ujar dr Zaidul Akbar adalah benar-benar tidak bboleh makan alias berpuasa, seperti puasa Ramadhan yang kita diwajibkan agar tombol proses-proses canggih dalam tubuh kita bisa ON alias menyala.