Gus Miek dianugerahi karomah mampu melihat perjalanan hidup manusia hingga meninggal dunia.
Oleh karena itulah, beliu sering kali menangis ketika melihat kehidupan orang yang masa depannya suram dan tidak beruntung di akhirat.
Dalam kisah lain, Gus Miek pernah berdakwa di Kota Semarang tepatnya di NIAC di Pelabuhan Tanjungemas.
NIAC kala itu dikenal sebagai tempat juni bagi para pemain judi besar baik dari kalangan keturunan maupun pribumi.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Berikan Penjelasan Tentang Tahapan Saat Mandi Besar, Berikut Penjelasannya
Gus Miek yang masuk dengan segala kelebihannya mampu memenangi setiap permainan, sehingga para cukong-cukong itu mengalami kekalahan yang sangat besar.
NIAC pun yang semula menjadi surga perjudian menjadi neraka yang sangat menakutkan bagi para penjudi dan penikmat maksiat.
Karomah Gus Miek tak cukup sampai disitu.
Pernah suatu ketika Gus Miek mendatangi sebuah klub malam dan menghampiri pengunjung yang sedang asik minum-minuman keras.