Setiap mengupas dan memotong buah tidak pernah mau dibantu murid, sebab menurutnya para murid adalah tamunya.
"Saya sangat bangga dengan murid-murid saya, termasuk Taj Yasin Maimoen. Dahulu saat ada murid yang belajar di rumah saya usai ashar, saya berikan makanan. Itu khidmah saya pada para ulama dan ini merupakan kebahagiaan bagi saya," tuturnya.***