Media Purwodadi - Jangan Salah, Ternyata Ada Kasih Sayang Allah di balik rasa mual, Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar berikut ini
dr Zaidul Akabar mengatakan, ada Kasih Sayang Allah di balik rasa mual.
Menurut dr Zaidul Akbar, rasa maul adalah cara Allah bersihkan tubuh kita dengan mengaktifasi pembersihan otomatis dalam tubuh kita.
Baca Juga: Bersiwak Cara Mudah Memijat Rongga Mulut, Ini Manfaatnya Menurut dr Zaidul Akbar
Dikutip Media Purwodadi dari akun instagram @drzaidulakbar, Sabtu 16 Juli 2022, manusia adalah mahluk yang dibekali hawa nafsu.
Manusia juga dibekali Allah kemampuan untuk membersihkan tubuhnya sendiri atau self cleanse atau autodetox atau autofagi.
Kemampuan ini kata dr Zaidul Akbar memiliki peran revitalitasi, restorasi, refungsi, refresh, penguatan, penyegaran, penambahan sel-sel baru yang lebih kuat dan lebih bisa menjaga tubuh manusia.
"Fungsi - fungsi itu sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Seperti layaknya tombol, baru nyala kalau di tekan tombolnya," kata dr Zaidul Akbar.
Supaya tombol itu nyala, sambung dr Zaidul Akbar apakah menyusuruh manusia menekan agar banyak fungsi itu teraktifasi?
Menurutnya, susah nyuruh manusia, kan ada nafsu, nafsunya yang ingin bersenang-senang saja, ingin liburan terus daripada bekerja keras.
Kemudian, ingin lebih banyak santai daripada sibuk menuntut ilmu, ingin ngobrol terus daripada membaca buku bermanfaat atau mempelajarinya, pengen makan alias ngisi perut dengan beraneka makanan lezat, enak dan menyenangkan lidah dan rasanya.
Poinnya kata dr Zidul Akbar adalah, bagaimana mengaktifkan supaya tombolnya ditekan agar fungsi-fungsi tadi bisa bekerja.
Maka jawabannya dua, dibuat aturan atau diberi sakit biar istirahat.
Mamalia termasuk manusia, ketika sakit umumnnya diawal - awal sakit ada 3-5 hari tubuhnya tidak bisa atau tidak enak makan minum.
Allah menjadikan tubuh mereka istirahat dulu agar fungsi-fungsi seperti autofagi sekalipun bisa ON atau menyala agar restorasi dan revitalisasi tubuh, bisa terjadi alias tombolnya bisa ON.
Cara kedua ujar dr Zaidul Akbar adalah benar-benar tidak bboleh makan alias berpuasa, seperti puasa Ramadhan yang kita diwajibkan agar tombol proses-proses canggih dalam tubuh kita bisa ON alias menyala.
"Soalnya kalau menunggu manusianya agak agak lama dan sulit agar dia sendiri yang menyalakan tombol pembersihan, dan tombol autofagi tadi," ucapnya.
Jadi lanjut dr Zaidul Akbar, sebenarnya mual-mual seperti itu cara Allah bersihkan tubuh kita dengan mengaktifasi pembersihan otomatis dalam tubuh kita.
Meski kita perlu belajar juga bagaimana tetap bisa memberi asupan yang benar dan tepat agar tidak tepar juga dan bikin masalah baru lagi karena tidak ada asupan masuk seperti ibu hamil.
Artinya, kalo mau proses-proses canggih dalam tubuh aktif jangan menunggu diberi sakit atau menunggu puasa Ramadhan dulu untuk aktif.
"Mulai aja sendiri, mulai apa? mulai mengendalikan hawa nafsu agar ia bukan jadi pimpinan tapi nafsunya jadi budak akal dan iman," tandanya. ***