Media Purwodadi- Terkadang kita perlu menyendiri untuk merenungi diri kita. Merenungkan tentang bekal kita nantinya, amalan apa yang sudah kita lakukan.
Sebanyak apa amalan yang telah kita kerjakan, terutama yang kita kerjakan secara berkesinambungan.
Dalam ceramahnya, Ustadz Syafiq Basalamah, menyampaikan agar kita perlu mencoba merenungi diri tentang amalan apa yang akan kita jadikan bekal nantinya.
Mungkin kita pernah berjanji untuk membaca Alquran satu lembar satu hari, puasa sunnah Senin dan Kamis setiap bulan. Namun, terkadang kita lupa dengan itu.
“Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasalam bersabda, Khairul amali dawamuhu wa in qalla, yang artinya, sebaiknya-baik perbuatan adalah yang rutin meski hanya sedikit-sedikit,” kata Ustadz Syafiq Basalamah yang dilansir dari Kanal YouTube Yufid TV.
Dalam bahasa asing hal ini biasa disebut mini habit yang mana hal ini perlu kita jaga.
Ustadz Syafiq Basalamah memberi gambaran melalui seorang sahabat nabi bernama Bilal bin Rabbah yang mana semasa ia hidup, Nabi Muhammad mendengar suara terompahnya didalam surga.
Lantas Nabi Menanyai Bilal tentang amalan apa yang ia lakukan, sehingga terompah atau sandalnya terdengar berada dalam surga.
Ustadz Safiq Basalamah menjelaskan, amalan yang dilakukan Bilal tidak pernah membatalkan Wudhu kecuali bersuci kemudian ia melakukan salat dengan jumlah yang Allah tentukan.
Ustadz Syafiq menjelaskan tentang amalan-amalan yang berkesinambungan inilah yang akan mengantarkan kita, walaupun sedikit.
Pernah suatu kali sahabat datang mengadu kepada Rasullulah tentang banyaknya syariat dan amalan dalam islam, ia meminta amalan yang dimana ia bisa berpegang teguh untuk terus diamalkanya.
"Rasulullah menjawab, jaga lisanmu agar selalu basah untuk berdzikir kepada Allah," jelas Ustadz Syafiq Basalamah.
Poinnya adalah amalan utama adalah amalan yang berkelanjutan walaupun hanya amalan kecil yang mana amalan ini akan menjadi pemberat amal kita kelak diakhirat.
“Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk berjalan istiqamah sampai ke pintu surga” tutur Ustadz Syafiq pada akhir ceramahnya.***