Gus Yahya terpilih sebagai Ketum PBNU karena memperoleh suara terbanyak dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).
Dalam pemilihan tersebut, Gus Yahya memperoleh 337 suara, mengungguli petahana yakni KH Said Aqil Siradj dengan 210 suara, dari total 548 suara. Adapun, satu suara dinyatakan tidak sah.
Sementara itu, KH Miftachul Akhyar kembali terpilih menjadi Rais Aam PBNU Periode 2021-2026 setelah dilakukan musyawarah sembilan anggota Ahlul Halli Wal 'Aqdi (AHWA) pada Muktamar yang berlangsung di Lampung tersebut.
Sebagai informasi tambahan, Gus Yahya lahir di Rembang, Jawa Tengah, pada 16 Februari 1966.
Ia merupakan putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh, Rembang, Jawa Tengah.
Gus Yahya yang juga merupakan kader organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta, ia juga Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada peridoe 1999-2001.***