Tinjau Pelaksanaan Misa Malam Natal, Ganjar Pranowo Senang Toleransi Berjalan Nyata

- 25 Desember 2021, 05:11 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berdialog dengan Romo di Gereja Katedral Semarang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berdialog dengan Romo di Gereja Katedral Semarang. /Humas Pemprov Jateng.

Media Purwodadi – Toleransi menurut Ganjar Pranowo sudah berjalan nyata dan bagus di wilayah Jawa Tengah.

Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan senang dengan adanya toleransi tersebut, hal itu dikatakannya saat mengunjungi Gereja Katedral dan Gereja Holy Stadium.

“Kalau di Jawa Tengah oke-oke saja (toleransi beragamanya). Baik-baik saja. Kita senang. Bahkan tadi Waktu kita di Gereja Protestan, Holy Stadium tadi ada kegiatan sosialnya disampaikan,” kata Ganjar saat meninjau Gereja Katedral Semarang, Jumat 24 Desember 2021.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi Indosiar Sabtu, 25 Desember 2021: Konser Suka Cita Natal Hingga Suara Hati Istri

Ganjar Pranowo mencontohkan saat di Holy Stadium,tempat ini pernah dijadikan untuk pelayanan vaksinasi.

“Bahkan saat vaksin, masyarakat tidak ditanya apa agama hingga sukunya. Bahkan vaksinatornya juga muslim. “Jadi artinya bentuk toleransinya nyata. Bagus ya,” ujarnya.

Sementara itu, Pastor Gereka Katedral Semarang Herman Yosep Singgih Sutoro mengatakan, dalam Natal kali ini,  pihaknya berpesan kepada jemaat untuk tetap membangun persaudaraan.

“Semua diajak membangun semangat persaudaraan di tengah situasi pandemi dan yang masih berlangsung sekarang,” kata Herman Yosep.

Baca Juga: Ikatan Cinta 25 Desember 2021 : Teka Teki Kematian Sofia Terungkap, Aldebaran Ketar Ketir Andin Tahu Semua

“Dan kita rasakan dampaknya. Semuanya itu berdasarkan pada cinta Yesus Kristus kepada umat manusia itu sendiri,” kata Herman Yosep.

Perayaan Misa malam Natal di Gereja Katedral berlangsung aman dan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

Kapasitas gereja yang berlokasi di daerah Randusari, Kota Semarang ini semula 900 orang. Namun, situasi pandemi Covid-19 dan aturan yang berlaku menerapkan 50 persen untuk menjalankan ibadahnya.

“Kami membatasi jumlah 50 persen dari kapasitas gereja, di dalam gereja kapasitas biasa itu 900 orang. Kami isi 400 orang,” jelas dia.***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x