Media Purwodadi - Pocut Meurah Intan adalah pejuang perempuan Aceh selain Cut Nyak Dien dan Cut Meutia.
Semasa hidup, ia dikenal garang saat berjuang memimpin pasukan gerilya melawan penjajah. Karena keberanian kegarangannya itu, dia mendapat julukan Singa Betina dari Belanda.
Namun, Pahlawan wanita asal Aceh ini akhirnya ditangkap oleh pasukan Belanda, dan pada akhirnya dibuang ke Blora di Pulau Jawa berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, tanggal 6 Mei 1905, No. 24.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Kejutkan Peserta Upacara Peringatan Sumpah Pemuda di Asrama Mahasiswa Aceh
Di Blora, Pocut Meurah Intan dikenal masyarakat dengan nama Mbah Tjut.
Pocut Meurah Intan meninggal di usia sekitar 105 tahun. Ia dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Tegalsari Kabupaten Blora pada 1937.
Mengetahui hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak para mahasiwa yang sedang belajar di Jawa Tengah untuk ambil bagian dalam merawat makam Pocut Meurah Intan.
Baca Juga: Peringatan Sumpah Pemuda, Ganjar : Pemuda Harus Semakin Kreatif dan Solutif
Hal itu ia sampaikan saat mengikuti upacara Sumpah Pemuda yang digelar oleh Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara, di asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan, Tembalang, Kota Semarang, Kamis 28 Oktober 2021.