Terapi Memori dan Tumbuhkan Rasa Nasionalisme, Pasien Gangguan Jiwa Ikuti Upacara Hari Kemerdekaan ke 76 RI

- 17 Agustus 2021, 13:35 WIB
Para santri di Ponpes Darul Kailani Tawangharjo saat mengikuti upacara HUT Kemerdekaan ke 76 RI.
Para santri di Ponpes Darul Kailani Tawangharjo saat mengikuti upacara HUT Kemerdekaan ke 76 RI. /Agung Tri Wibowo/


Media Purwodadi -  Pondok Pesantren Darul Kailani Adhiya Ulami yang berada di Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, mengadakan kegiatan unik di momen hari ulang tahun Kemerdekaan RI ke 76, Selasa 17 Agustus 2021.

Kegiatan itu berupa upacara bendera dengan mengajak para santri yang menjalani terapi gangguan jiwa

Pondok pesantren Darul Kailani Adhiya Ulami ini mayoritas menampung para santri yang memiliki gangguan jiwa.

Para santri tersebut diajak untuk mengikuti upacara bendera. Bahkan, beberapa di antara mereka ditugaskan menjadi pengibar bendera, pembaca teks proklamasi dan UUD 1945 hingga inspektur upacara.

Baca Juga: Vaksinasi Pondok Pesantren. Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin: Kita Bisa Capai Herd Immunity

Sementara sang pengasuh pondok pesantren, Kyai Khaeroni bertindak sebagai pembina upacara.

Selama upacara yang berlangsung di halaman Pondok Pesantren Darul Kailani Adhiya Ulami ini berjalan dengan lancar.

Upacara bendera tersebut berjalan khidmat. Meskipun demikian, masih terlihat beberapa pasien gangguan jiwa ini sulit diatur dalam barisan.

Terlihat para pasien ini terlihat berbicara, baik sendiri maupun dengan sesama temannya. Bahkan, ada pula yang keluar dari barisan, dan kembali ke barisannya lagi.

Menurut Kyai Khaeroni, pelaksanaan upacara bendera dengan peserta para pasien yang mengalami gangguan jiwa ini sebagai sarana terapi untuk mengembalikan memori mereka.

"Kami menyelenggarakan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dengan pengibaran bendera merah putih,” ujar pria yang bernama lengkap Kyai Ahmad Sambung Khaeroni ini.

Baca Juga: Air dan Perasan Jeruk Nipis Jadi Sarana Khas Kyai Khaeroni Pada Tradisi Jamas Pusaka di Grobogan

“Mereka juga kami ajak menjadi peserta dan petugas untuk mengikuti upacara bendera ini,” tambah Kyai Khaeroni.

Tujuan melibatkan para pasien kejiwaan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme mereka.

Keikutsertaan mereka dalam upacara Hari Kemerdekaan RI ini, memori para pasien ini terbentuk setelah mengingat adanya perayaan-perayaan seperti hari kemerdekaan RI.

Para santri yang tengah mendalami ilmu agama dan terapi kejiwaan di Ponpes Darul Kailani Adhiya Ulami mengikuti upacara bendera dalam rangka Hari Kemerdekaan ke 76 RI.

Upacara ini dilaksanakan dengan maksud agar para pasien yang mengalami gangguan jiwa ini memorinya kembali terangsang. Selama upacara bendera juga berlangsung dengan khidmat dan lancar.***

Editor: Agung Tri Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x