Media Purwodadi- Hujan lebat sering mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Boyolali. Hujan lebat disertai angin tidak bisa saja turun pagi, siang atau bahkan malam hari.
Pengendara yang melintas di wilayah Kabupaten Boyolali, diharapkan lebih meningkatkan kewaspadaan saat turun hujan lebar untuk mengindari resiko kecelakakan.
Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Boyolali khususnya kawasan pegunungan di Jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB), bahkan mengakibatkan sejumlah ruas jalan tertutup tanah longsor.
Polres Boyolali mencatat, hujan lebat mengakibatkan tanah longsor di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur tebing setinggi sekitar 8 meter ditebing Irung Petruk, Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali longsor menutup lebih dari separuh badan jalan Boyolali-Magelang.
Longsor terjadi akibat hujan deras yang terjadi sekitar pukul 12.15 WIB Rabu 23 Maret 2022, menyebabkan jalur SSB mengalami longsor di satu titik yang parah, tepatnya di Irung Petruk, Dukuh Kadipiro, Desa Genting.
“Ada beberapa titik longsor di Jalan Boyolali-Selo,” ungkap Kapolsek Selo Polres Boyolali AKP Joko W.
“Namun yang paling besar di kawasan Irung Petruk. Sementara beberapa titik lainnya hanya kecil-kecil dan tidak sampai ke badan jalan, hanya menutup selokan saluran air,” tambah Kapolsek Selo AKP Joko W.
Dari pantauan Kepolisian Polres Boyolali, tebing tanah yang longsor titik Irung Petruk mencapai 20 meter dan ketinggian sekitar 8 meter,
“Material longsor menutup lebih dari separuh badan jalan. Sehingga, kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati dan bergantian dari kedua arah,” tambahnya.
Baca Juga: Terkait Kasus Pelecehan di Boyolali, Polda Jateng Sudah Lakukan Pemanggilan Terhadap Terduga Pelaku
Setelah dilakukan pembersihan, akses yang sebelumnya sempat tertutup dan licin, bisa diallui kendaraan kendati kondisi jalan perlu kewaspadaan lantaran licin.
“Arus lalu lintas dari Selo ke Boyolali atau dari Boyolali ke Selo sudah lancar lagi, tidak mengalami kemacetan,” jelasnya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, material tanah longsor sebagian besar sudah berhasil disingkirkan setelah dilakukan pembersihan lokasi.
“Kondisi jalan sudah terbuka, namun sisa tanah dari material longsoran masih ada dan bercampur dengan air hujan. Pengendara yang melintas harus ektra hati-hati karena badan jalan yang licin,” tambahnya.
Sementara itu Kapolsek Cepogo Polres Boyolali, AKP Agung S, menjelaskan jalur Solo-Selo-Borobudur di wilayah Boyolali memang rawan longsor. Setiap musim hujan terjadi longsor meski kecil-kecil.
“Memang seperti tahunan, setiap musim penghujan selalu, karena mungkin kontur tanahnya,” ungkap Kapolsek Cepogo.
“Setiap musim penghujan selalu saja ada yang longsor. Untuk tahun ini alhamdulillah tidak terlalu banyak, berkurang dibandingkan tahun lalu,” imbuhnya.***