Kenali Sejak Dini Penyakit Obessive Compulsive Disorder, Berikut Cara Antisipasi Lewat Metode Self Care

- 29 Januari 2022, 19:51 WIB
Ilustrasi seorang perempuan penderita OCD.
Ilustrasi seorang perempuan penderita OCD. /susan-lu4esm / PIXABAY.

Media Purwodadi – Kabar mengejutkan datang dari salah satu artis muda berbakat, Aliando Syarief. Pria yang akrab disapa Aliando ini mengaku sedang mengalami gangguan OCD (Obsessive Compulsive Disorder).

Obsessive Compulsive Disorder atau yang lebih dikenal dengan penyakit OCD merupakan salah satu gangguan mental.

Penyakit ini akan membuat penderitanya merasa harus melakukan satu tindakan secara berulang-ulang. Jika penderita tidak melakukannya maka akan diliputi kecemasan serta ketakutan.

Gangguan obsesif kompulsif atau OCD biasanya terjadi pada awal usia dewasa, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada anak-anak atau remaja.

Baca Juga: Sebanyak 2.073 Pegawai KAI Daop 4 Semarang Ikuti Vaksinasi Booster

 Penderita OCD kadang menyadari sikap dan perilakunya sudah terlalu berlebihan, tapi dorongan untuk terus melakukan selalu lebih kuat.

Dari penelusuran Media Purwodadi melalui laman resmi RSUP Soeraji, penyebab seseorang menderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD) belum diketahui secara pasti.

Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko penyakit Obsessive Compulsive Disorder :

1. Memiliki orangtua atau saudara kandung yang menderita gangguan obsesif kompulsif.

2. Memiliki gangguan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, gangguan bipolar, depresi atau gangguan Tourette.

3. Penderita pernah mengalami peristiwa yang menyebabkan trauma atau stres, contohnya: perundungan (bullying), kekerasan seksual, atau kekerasan fisik.

4. Memiliki kepribadian yang sangat disiplin, terlalu teliti, serta semua ingin terlihat rapi.

Baca Juga: Kode Redeem Manga Clash Jumat, 28 Januari 2022 : Segera Update Malam Ini, Simak Terus Permainan Ini

Pada usia anak, bakteri Steptococcus bisa membuat gejala OCD bisa timbul secara mendadak atau tiba-tiba memburuk.

Gejala OCD  dapat muncul di pikiran yang terjadi secara terus menerus serta menimbulkan rasa cemas atau takut.

Selain itu, perilaku pasien yang dilakukan secara berulang-ulang (kompulsif) menjadi salah satu faktor adanya penyakit OCD ini.

Berikut cara mengantisipasi OCD dengan metode Self Care:

1. Mengetahui pemicu rasa cemas yang menjadi penyebab OCD. Jika dalam beberapa hari tanda yang ada sering dirasakan atau lakukan, mulai cari penyebab kenapa hal itu bisa terjadi merasa cemas dan khawatir berlebihan.

2. Berusaha menghadapi rasa takut, dengan melawan sifak kompulsif dan obsesif yang menghantui.

3. Tantang pikiran obsesif yang dimiliki, contohnya dengan memegang benda-benda yang tidak ingin disentuh karena adanya bakteri dan kuman. Lakukan sentuhan tersebut tanpa melakukan cuci tangan.

4. Paksakan diri untuk tetap bersosialisasi dengan keluarga atau lingkungan sekitar. Rasa tidak percaya diri atau merasa tidak cocok jika dibiarkan terlalu lama akan membuat penderita OCD semakin kesepian.

Dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan OCD agar penderita tidak mengalami gangguan semakin parah.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile Minggu, 30 Januari 2022 : Jadikan Permainan Ini Seru, Segera Update Malam Ini

5. Tidak terlalu memikirkan gangguan yang dialami, cobalah untuk mengendalikan stres dengan melakukan teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.

6. Jalani hidup sehat dan seimbang untuk mengurangi OCD. Gaya hidup sehat tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh tapi juga mampu menciptakan energi positif pada jiwa dan pikiran.

7. Menjalani terapi kognitif perilaku untuk belajar mengatur pikiran serta belajar jika tindakan yang dilakukan hanya sebuah kecemasan.

Itulah penjelasan tentang penyakit Obssesive Compulsive Disorder (OCD) dan berbagai cara untuk mengantisipasi penyakit tersebut dengan metode Self Care.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah