Diduga Stalker, Seorang Pria Bunuh Wanita di Tengah Kota Seoul, Ini Rangkuman YouTuber Korea Reomit

- 29 September 2022, 12:30 WIB
YouTuber Korea Reomit, Hansol Jang saat menceritakan tentang sosok Jeon Juhwan, pria yang diduga stalker dan membunuh seorang wanita di tengah Kota Seoul.
YouTuber Korea Reomit, Hansol Jang saat menceritakan tentang sosok Jeon Juhwan, pria yang diduga stalker dan membunuh seorang wanita di tengah Kota Seoul. /tangkapan layar YouTube Korea Reomit.



Media Purwodadi – Tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang stalker kembali disorot dan menghebohkan masyarakat Negeri Gingseng dan berikut pemaparan YouTuber Korea Reomit, Jang Hansol.

Diduga, seorang pria bernama Jeon Juhwan ditangkap pihak polisi karena menguntit dan membunuh seorang wanita di tengah Kota Seoul.

Melalui penelusuran Media Purwodadi, Jang Hansol dalam akun YouTube Korea Reomit membahas mengenai kasus pembunuhan di tengah Kota Seoul, Korea Selatan.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi Trans 7, Kamis, 29 September 2022 : Lapor Pak, Ragam Indonesia, Jejak Si Gundul

Diketahui, pria bernama Jeon Juhwan ini kelahiran tahun 1991. Dalam kasusnya, Jeon ditangkap setelah membunuh seorang wanita berusia 28 tahun.

Pembunuhan ini terjadi di tengah Kota Seoul, lebih tepatnya di Stasiun Sindang yang lokasinya berada di line 2.

Line 2 merupakan jalur stasiun yang paling sering digunakan masyarakat Seoul. Jang Hansol menceritakan bahwa Line 2 merupakan jalur yang cukup penting karena melalui daerah yang banyak dikunjungi di Kota Seoul.

Kejadian ini merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang stalker, ternyata Jeon telah mengikuti sang korban selama 3 tahun.

“Mereka saling kenal dan saling tahu, lebih tepatnya mereka adalah rekan kerja. Jadi mereka berdua bekerja di Metro Seoul,” papar YouTuber berkebangsaan Korea Selatan, Jang Hansol.

Seoul Metro merupakan transportasi kereta yang berjalan di atas atau bawah tanah yang ada di Kota Seoul.  

Jeon Juhwan dan korban merupakan teman kerja lantaran sama-sama diterima bekerja di Seoul Metro pada 2018.

Mulai 2019, Jeon Juhwan mulai sering menghubungi korban dengan 350 pesan SMS dan telepon hingga waktu kejadian.

Diantara keduanya sempat ada permasalahan, tepatnya pada 7 Oktober 2021 lalu, korban melaporkan Jeon Juhwan kepada polisi dan langsung menangkapnya. Jeon Juhwan dilaporkan atas perbuatannya merekam video korban tanpa izin (secara ilegal).

Jeon Juhwan atas tindakannya memasang kamera tersembunyi di toilet perempuan (Seoul Metro) yang ditemukan oleh korban.

Pada 8 Oktober 2021, Jeon Juhwan langsung ditangkap oleh pihak kepolisian setelah dilaporkan oleh korban.

Polisi juga meminta pengadilan agar mengeluarkan surat penahanan untuk Jeon Juhwan, namun ditolak oleh pihak pengadilan.

“Surat penahanan Jeon Juhwan ditolak karena ia memiliki latar belakang yang baik dan menyakinkan, sehingga pengadilan menilai bahwa Jeon Juhwan tidak akan melarikan diri,” terang Hansol Jang.

Satu hari setelah laporan, polisi memberi perlindungan pada korban selama 1 bulan. Setelah satu bulan, korban meminta untuk tidak mendapatkan perlindungan.

Di satu sisi, Jeon Juhwan tidak dapat perintah larangan untuk mendekati korban. Dalam hal ini, korban tidak mendapatkan perlindungan yang layak hingga ia meninggal.

“Setelah si A (korban) meninggal, banyak pihak-pihak yang bilang bahwa seharusnya korban itu dilindungi lebih lagi sejak saat itu, tapi apa boleh buat sekarang korban udah meninggal,” ungkap Jang Hansol.

Pada Februari 2022, ada kabar pada waktu itu Jeon Juhwan berusaha menghubungi korban sebanyak 20 kali.

Saat persidangan, pengacara korban mengatakan bahwa Jeon Juhwan makin terobsesi setelah korban menolak menjadi kekasihnya.

Waktu awal-awal tertangkap, Jeon Juhwan mengaku jika ia dan korban saling suka. Bahkan, Jeon Juhwan dan korban sudah memasuki fase pacaran.

Pada Februari dan Juni 2022, Jeon Juhwan dipanggil ke pengadilan dengan gugatannya merekam dan menyimpan video ilegal.

Akibatnya, Jeon Juhwan semakin marah dan terus meneror korban. Jeon Juhwan juga sempat meminta untuk berdamai dengan korban supaya dirinya tidak memiliki record kriminal. Namun, korban menolak untuk mencabut tuntutannya.

Pada tanggal 18 Agustus 2022, Jaksa menuntut Jeon Juhwan dengan hukuman penjara 9 tahun dan keputusan akhirnya dibuat pada 15 September 2022.

Jeon Juhwan sangat marah dan kaget dengan tututan jaksa. Pada hari itu juga Jeon Juhwan langsung pergi ke salah satu stasiun yang ada di Kota Seoul.

Seoul Metro memberhentikan Jeon Juhwan, namun statusnya masih menjadi karyawan, Jeon Juhwan memakai identitas karyawan Metro untuk mengakses info internal di kantor.

“Dia mencari jam kerja dan juga tempat kerjanya si A (korban) beberapa hari ke depan,” kata detektif Korea Reomit.

Pada 3 September 2022, Jeon Juhwan pergi ke Stasiun Gusan untuk mengakses info korban kembali. Selanjutnya, 14 September 2022 Jeon Juhwan pergi ke Stasiun Gusan dan Jeungsan untuk mengecek info dari korban.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi GTV Kamis, 29 September 2022 : Kisah Viral, Hypening, Big Movies Platinum Family

Pada hari itu, korban ditugaskan bekerja di Stasiun Sindang, Jeon Juhwan langsung membeli kartu stasiun sekali pakai dari Stasiun Gusan ke Stasiun Sindang.

Sesampainya di Stasiun Sindang, Jeon Juhwan menunggu korban selama 1 jam 10 menit dengan menggunakan topi steril.

“Ini nantinya waktu diperiksa sama polisi dia bilangnya ‘oh biar saya kelihatan kayak cewek’ tapi terkesan sudah direncanakan supaya tidak meninggalkan bukti di TKP,” ujar pria yang dikerap disapa Mas Hansol.

Diketahui, Jeon Juhwan juga terlihat di CCTV mengelilingi daerah tempat tinggal korban, dan ia sempat mengira menemukan korban dan mengikutinya namun ternyata orang itu hanya mirip dengan korban.

Setelah berkeliling dan mencari info, ternyata korban sudah tidak tinggal di daerah tersebut, sehingga Jeon Juhwan memutuskan untuk menunggu korban di Stasiun Sindang.

Jeon Juhwan mengetahui jadwal patroli petugas Seoul Metro, dan kebetulan korban sedang berpatroli ke toilet perempuan.

Saat korban masuk ke toilet, kemudian disusul oleh Jeon Juhwan dan melakukan pembunuhan dengan senjata yang telah disiapkan.

“Tapi kalau dari berita terkesan sepertinya Jeon Juhwan ini menggunakan senjata tajam, si A dalam kondisi berdarah-darah si A ini masih berusaha untuk menekan bel darurat di dalam toilet,” ujar Jang Hansol.

Tindakannya tersebut membuat seluruh petugas dan polisi langsung berlari menuju toilet. Jeon Juhwan berusaha kabur, namun berhasil ditangkap.

Sementara itu, korban dibawa ke rumah sakit Setelah dipindahkan ke rumah sakit, korban meninggal saat operasi berlangsung.

Hingga saat terakhir, korban berusaha menjalankan tugasnya dengan menekan bel darurat toilet sehingga Jeon Juhwan berhasil ditangkap dan korban dibawa ke rumah sakit.  

“Baru satu tahun yang lalu itu sempat rame banget gimana caranya mencegah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang stalker, tapi tahun ini lagi-lagi terjadi dan kejadiannya ini terjadi di tempat publik,” jelas Jang Hansol.

“Apalagi kejadiannya Kim Taehyun itu terjadi pada 23 Maret 2021, jadi baru kayak satu tahun yang lalu warga Korea itu semua bilang hukuman stalking harus diperkeras,” lanjutnya.

Ternyata terjadi kembali, hal itu membuat kasus Jeon Juhwan kali ini disorot lebih dalam lagi. Pada 20 September 2022, Jeon Juhwan mengakui niatnya muncul setelah mendengar keputusan jaksa.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi RCTI Kamis, 29 September 2022 : Ikatan Cinta, Cinta Alesha, Tukang Ojek Pengkolan

Diketahui Jeon Juhwa merupakan lulusan Universitas Hanyang. Pria tersebut dinyatakan lulus tes akuntansi dan memiliki pekerjaan yang stabil.

Meskipun terlihat normal, tapi ia memiliki record kriminal dan ia pernah memukul sopir taksi. Bahkan, 2018 lalu ia pernah ditangkap polisi karena mendistribusikan video pornografi.

Dalam penutupnya, Jang Hansol mengatakan bahwa munculnya tindakan kriminal tidak selalu diawali dengan kekerasan langsung terhadap sesama manusia. Namun bisa dipicu melalui perilaku kasar dan emosi yang tidak terkontrol.***  

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: YouTube Korea Reomit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x