Kim Garam Disebut Sebagai Pelaku Bullying di Sekolah, Berikut Ulasan Langsung YouTuber Hansol Jang

- 24 Mei 2022, 17:51 WIB
Hansol Jang memberikan penjelasan tentang member Le Sserafim, Kim Garam yang dikabarkan pernah membully temannya sendiri.
Hansol Jang memberikan penjelasan tentang member Le Sserafim, Kim Garam yang dikabarkan pernah membully temannya sendiri. /tangkapan layar YouTube Korea Reomit.

Media Purwodadi – Kasus bullying yang melibatkan salah seorang member girl group Korea, Le Sserafim, Kim Garam disebut sebagai pelaku dari korban bullying di sekolah.

Isu tersebut mencuat tak lama setelah Kim Garam diumumkan sebagai salah satu member Le Sserafim pada 5 April 2022 lalu.

Kim Garam merupakan salah satu member girl grup Le Sserafim, yang dikabarkan bahwa ia dituduh melakukan pembullyan di sekolah.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile Rabu, 25 Mei 2022 : Segera Aktifkan Permainan Ini, Jangan Sampai Kamu Terlewatkan

Jang Hansol, seorang kreator konten dalam channel YouTube bernama Korea Reomit, berikan penjelasan singkat mengenai bullying di Indonesia dan Korea.

Saat Hansol bersekolah di Malang, Jawa Timur, baginya bullying di Indonesia seperti mengucilkan salah satu anak tapi masih sedikit diajak bicara, anak yang cukup baik, tetapi suka merokok dan
minum miras (di bawah umur), dan ikutan geng.

Sedangkan di Korea, tingkat pembullyan tergolong cukup ekstrim seperti merampas uang temannya dan dijadikan kurir makanan, cyberbullying (pembully mengirimkan pesan-pesan jahat ke korban dan memaksa mereka untuk membacanya).

Bahkan, korban dijadikan joki game untuk menaikkan level, jika tidak mau akan diganggu terus-menerus.

Hingga pada sekelompok anak bekerja sama untuk mendapatkan uang dari orang dewasa yang mencari prostitusi anak di bawah usia legal.

Kembali ke topik, Hansol mengulas kembali pada kontennya dengan LE SSERAFIM yang merupakan girl group pertama dari HYBE Labels.

Dari salah satu member Le Sserafim, Kim Garam dituduh membully anak lain di sekolahnya. Ada beberapa foto yang membuktikan bahwa tingkah laku dari Kim Garam, tidak pantas sebagai seorang siswi.

HYBE Labels memang sudah memberikan pernyataan namun seperti terasa menggantung dan menepis bahwa rumor yang beredar tidaklah benar.

Namun, korban membuka namanya dan menyatakan kalau korban merasa sangat stres diakibatkan hal ini, bahkan pernah berpikir untuk bunuh diri.

Kasus tersebut mengakibatkan lebih ramai lagi, dan kemudian HYBE membuka surat pernyataan kembali.

Pada 2018, Kim Garam dan terduga korban sempat menjadi teman yang cukup dekat, namun persahabatannya tidak berjalan mulus dan sempat terjadi adu mulut selama tiga jam diantara mereka.

Baca Juga: Kode Redeem ML, Rabu, 25 Mei 2022 : Berikan Permainan Kamu Dengan Keseruan, Segera Klaim Malam Ini

Hingga masalah tersebut berakhir dengan baik. Namun, setelah itu korban mulai menyebarkan berita buruk tentang Kim Garam di sekolah.

Suatu hari, korban mengambil foto teman Kim Garam ketika mengganti baju, lalu foto tersebut diunggah di sosial media. Karena tidak terima, Kim Garam mendatangi korban untuk membela temannya.

Dikarenakan hal tersebut, terbentuklah Komite Kekerasan Sekolah. Kalau di Korea, kasus bullying tidak selesai semudah dipanggil guru saja tapi sampai dibentuk komite khusus untuk menginvestigasi kasusnya.

“Jadi si korban ini akhirnya minta sekolah, saya minta bukakan komite, karena saya diserang oleh Kim Garam,” ungkap Hansol.

Ketika investigasi belum tuntas, korban memutuskan pindah sekolah lain lagi yang tak lain dekat dengan sekolahnya Kim Garam.

Diakibatkan hal tersebut, Kim Garam mendapatkan hukuman dari komite dan ada skala 1-9 dari ringan hingga sangat berat. Berdasarkan foto yang diunggah oleh korban, Kim Garam mendapatkan hukuman di skala 5.

“Katanya kalau biasanya, perselisihan yang biasa itu selesai dari angka 1-3, jadi sanksi 1 hingga sanksi 3. Tapi kalau udah kena sanksi 5, itu tergolong lumayan keras,” jelas Hansol.

Bahkan, sanksi 5 ini bisa masuk di raport sebagai catatan jika Kim Garam merupakan siswi yang cukup bermasalah.

Tapi, sanksi 5 ini masih belum jelas apakah karena pembullyan atau ada masalah lain. Namun, cukup banyak netizen Korea yang khawatir dengan member Le Sserafim, Kim Garam.

Masalah bullying menjadi suatu masalah yang cukup serius di Korea, sehingga netizen pastinya akan bereaksi lumayan sensitif, jika ada orang-orang yang pernah melakukan aksi bullying di masa lampaunya.

Cukup banyak orang-orang yang kecewa dengan HYBE Labels ataupun Source Music, karena jawaban dari mereka kurang menegakkan.

“Kayak dijawaban pertama mereka itu bilang ‘oh nggak itu cuma rumor’, tapi sekarang setelah muncul satu foto baru yang menyatakan Kim Garam ini pernah mendapatkan hukuman, mereka bilang ‘itu benar tapi nggak gitu’ jadi kalau nggak begitu kenapa? Tolong jelaskan yang lega gitu,” ujar Hansol dalam memberikan ilustrasi.

Hansol memberikan perspektif singkat penjelasan dari kasus Kim Garam, di lain sisi entertainment sebenarnya dapat melakukan riset sebelum mereka merekrut untuk didebutkan.

Baca Juga: Paska Tanggul Pelabuhan Tanjung Emas Jebol, Relawan PMI Semarang Kirim Ribuan Nasi Bungkus Untuk Warga

Tapi mengapa, Kim Garam masih tetap tembus dan bahkan didebutkan, padahal sebelum debut pun sempat terdengar rumor yang beredar.

“Sehingga aku melihat kasus ini, kita perlu berhati-hati dan netral lalu menunggu update kasusnya hingga semuanya benar-benar jelas,” jelas Hansol.

Pastinya, Kim Garam pernah mendapatkan hukuman dengan sanksi 5. Ingatannya di sekolah merupakan ingatan yang mungkin ingin ia hapus dalam hidupnya.

Begitulah penjelasan singkat dari Jang Hansol terkait kasus pembullyan yang begitu ramai dibicarakan di sosial media yang dihadapi oleh member Le Sserafim, Kim Garam. ***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Youtube Korea Reomit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x