Nessie Judge Berikan Penjelasan Tentang Aksi Bjorka, Sosok Hacker yang Kini Masih Jadi Sorotan Publik

- 18 September 2022, 10:30 WIB
Nessie Judge berikan penjelasan tentang hacker Bjorka yang hingga kini masih jadi sorotan publik Indonesia.
Nessie Judge berikan penjelasan tentang hacker Bjorka yang hingga kini masih jadi sorotan publik Indonesia. /tangkapan layar YouTube Nessie Judge.


 Media Purwodadi – Aksi hacker Bjorka hingga kini masih kuat menjadi sorotan publik, usai berhasil membobol sejumlah data pribadi sejumlah petinggi pemerintahan.

Beberapa hari belakangan, bahkan sempat trending di sosial media Twitter tentang nama Bjorka dengan lebih dari 150 ribu tweet.

Melalui penelusuran Media Purwodadi, dalam akun YouTube Nessie Judge pada segmen Nerror membahas hacker yang tengah menggemparkan Indonesia yaitu Bjorka.

Baca Juga: Dua Pemain Persija Jakarta Syahrian Abimanyu dan Muhammad Ferarri Masuk Timnas Garuda Senior

Diketahui, Bjorka merupakan seorang atau sekelompok hacker yang diduga meretas situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia (RI).

Dalam penjelasan Nessie Judge dalam akun YouTube miliknya, diduga Bjorka mengklaim bahwa telah berhasil mencuri dokumen-dokumen rahasia milik Badan Intelijen Negara RI, yang langsung dikirimkan kepada Presiden RI, Joko Widodo.

Sebelum ramai di sosial media Twitter ataupun Telegram, aksi pertama kali Bjorka terbongkar di sebuah situs beralamatkan ‘breached.to’.

Breached.to atau Breach Forums merupakan sebuah web forum diskusi online yang tak jauh berbeda dengan situs berbentuk forum lainnya.

“Jadi ada kanal general, marketplace, tutorial, dan lain-lain. Di kanal marketplace atau kanal jual-beli, banyak transaksi yang dilakukan. Tapi banyak transaksi-transaksi itu menggunakan mata uang kripto, ethereum atau bitcoin,” ujar YouTuber, Nessie Judge.

Menarik perhatian, ketika Bjorka ketahuan menjual data-data yang dicuri dari sistem atau jaringan keamanan komputer milik negara Indonesia.

Pada 20 Agustus 2022, Bjorka berhasil mencuri data lebih 26 juta pengguna pelanggan IndiHome. Data yang bocor tersebut berisikan nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), hingga browsing history dari para pelanggan.

Padahal, IndiHome sendiri sebenarnya tidak diperbolehkan untuk mengambil data browsing history dari pelanggannya.

Kemudian, data yang dicuri oleh Bjorka dijual pada breach forums dengan harga 0,009478 bitcoin jika dihitung dalam kurs sekitar Rp3 juta.

Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Ahmad Reza, mengatakan bahwa pihak Telkom sempat membeli data tersebut seharga Rp470 ribu, untuk pemeriksaan data yang valid.

Dari pemeriksaan terhadap 100 ribu sampling yang bocor dan ditemukan bahwa ternyata NIK pada data tersebut tidak sesuai dengan data yang dimiliki oleh Telkom.

Hingga akhirnya, pihak IndiHome mengumumkan jika data yang dijual di breach forums merupakan hasil rekayasa.

Pada 1 September 2022, Bjorka kembali mengunggah postingan yang menunjukkan bahwa ia memiliki sebuah dokumen negara berupa 1,3 miliar data kartu Surat Izin Mengemudi (SIM) prabayar beserta NIK yang terdaftar mulai 31 Oktober 2017.

Miliar data tersebut disatukan dalam sebuah file berukuran 87 Gb dan dijual dengan harga 50 dollar US atau sekitar Rp 744 juta.

Peneliti keamanan siber independen dan juga pemburu celah keamanan internet (Bug Hunter) bernama Afif Hidayatullah.

Nessie Judge menjelaskan, Afif Hidayatullah kemudian melakukan penelusuran secara acak terhadap beberapa sampel NIK dan nomor handphone yang tersedia. Setelah di cek, ternyata data-data yang dimiliki oleh Bjorka merupakan data valid.

Pada 6 September 2022, Bjorka kembali menjual data penduduk Indonesia di breach forums dan mendapatkan lebih 105 juta data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Data tersebut terdiri dari NIK, nomor Kartu Keluarga (KK) beserta data identitas hingga alamat lengkap.

Seperti sebelumnya, aksi Bjorka juga memberikan 2 juta sampel secara gratis dan sementara 103 juta data lainnya dijual dengan harga Rp7,4 juta.

Namun demikian, Komisioner KPU, Betty Epsilon Idroos, menegaskan seluruh sistem informasi milik KPU masih terjaga dengan aman.

“Dia mengatakan bahwa data yang dijual itu bukanlah data milik KPU alias data palsu,” papar Nessie Judge.

Selanjutnya, 9 September 2022, Bjorka sempat menunjukkan pada akun breach forums bahwa ia memiliki dokumen rahasia milik Presiden dari 2019-2021.

Bjorka juga menunjukkan adanya surat-surat berlabel rahasia yang dikeluarkan oleh Badan Intelijen Negara (BIN).

Kali ini, Bjorka membocorkan beberapa surat rahasia tersebut diantaranya surat rahasia presiden dalam amplop tertutup dengan pengirim BIN dan penerima Presiden RI, Joko Widodo.

Tapi berita tersebut dibantah oleh BIN dan menyatakan bahwa semua hanyalah hoax, karena semua dokumen masih dalam sistem keamanan yang berlapis dan semua dokumen menggunakan samaran.

Pada waktu yang sama tepatnya pukul 20.21 WIB, Bjorka mengunggah sebuah dokumen asli tentang Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

“Tapi sampai hari ini belum ada kepastian apakah yang di upload oleh Bjorka itu merupakan naskah asli atau bukan,” ungkap wanita kelahiran Surakarta, Nessie Judge.

Selanjutnya, pada 10 September 2022 melalui akun sosial media Twitter dan Telegram milik Bjorka yang membocorkan identitas Menteri Kominfo, Johnny Gerard Plate.

Data tersebut lengkap dengan nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), KK, nomor handphone, hingga alamat lengkap.

Baca Juga: Vaksinasi PMK Kembali Digelar, Disnakkan Grobogan Klaim Bisa Habiskan 20 Ribu Dosis Dalam Waktu Sepekan

Tidak hanya itu saja, Bjorka juga melakukan doxing atau menyebarkan informasi pribadi orang lain tanpa izin, kepada beberapa petinggi pemerintahan.

Petinggi Pemerintahan tersebut antara lain Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan), Menteri BUMN (Erick Thohir), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI (Luhut Panjaitan), Menteri Dalam Negeri (Tito Karnavian), Ketua DPR RI (Puan Maharani), hingga Presiden dan Wakil Presiden RI.  

Demikian rangkuman dari Nessie Judge mengenai aksi hacker Bjorka yang membuat gempar Indonesia hingga membocorkan data dokumen rahasia milik negara. ***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: YouTube Nessie Judge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah