Media Purwodadi – Penampilan pawang hujan Mbak Rara pada gelaran MotoGP di Minggu 20 Maret 2022 lalu masih hangat dibahas netizen hingga hari ini.
Aksi Mbak Rara yang bernama lengkap Raden Rara Istiati Wulandari itu masih memancing perdebatan hangat di kalangan netizen.
Aksinya menjadi pawang hujan dengan berjalan di sirkuit, dengan tangan kiri memegang mangkuk dan tangan kanan memukul-mukul mangkuk itu masih ramai diperbincangkan.
Ada yang menganggap apa yang dilakukan Mbak Rara sebagai syirik, tapi ada pula yang menyebutnya sebagai kearifan lokal.
Perdebatan panjang pun berlangsung di berbagai media sosial. Sejumlah tokoh publik pun turut berkomentar. Salah satunya Gus Miftah yang dikenal sebagai pendakwah yang dekat dengan kaum muda itu.
Dalam sebuah video wawancara yang diunggah Youtube Populer Seleb Gus Miftah menyatakan, bahwa prinsipnya yang dipanjatkan adalah doa.
Selain itu, tidak ada unsur syirik dalam doa tersebut, terlepas bahasa yang digunakan.
“Prinsipnya kalau kemudian yang dipanjatkan adalah doa, dengan bahasa apa pun, entah itu bahasa Arab, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, yang tidak mengandung kesyirikan di dalamnya, ya tidak ada masalah,” kata pendakwah kondang itu.