Di tempat yang sama, Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan, Bank Indonesia menargetkan 2,1 juta pengguna QRIS di Jawa Tengah.
Ke depan, untuk mencapai target tersebut selain melakukan sosialisasi kepada pegawai pemerintahan, Bank Indonesia akan terus melakukan sosialisasi kepada perbankan dan UMKM.
Baca Juga: KAI Tetapkan Kebijakan Penjualan Tiket Mudik Lebaran Mulai 1 April 2022, Berikut Penjelasannya
"Dengan digitalisasi sistem pembayaran QRIS ini tata kelola pemerintah menjadi lebih govern dan mengurangi moral hazard," katanya.
Dia menambahkan, bagi penyelenggara moda transportasi, QRIS sangat tepat untuk digunakan karena interoperabilitas, kemudahan, dan keamanan yang disediakan.
"Pramujasa pada moda transportasi juga akan terhindar dari transaksi dengan uang palsu serta tidak perlu lagi menyediakan uang pecahan kecil sebagai kembalian," jelasnya.
Baca Juga: Tim UIN Walisongo Lakukan Pengamatan Hilal di Empat Lokasi Untuk Tentukan 1 Ramadhan 1443 Hijriyah
Dari sisi transaksinya, QRIS baik statis dan dinamis dapat langsung dipindai (scan) oleh pelanggan melalui smartphone penumpang transportasi dan seketika transaksi dapat langsung terjadi. ***