Minyak Goreng Langka di Pasaran Kabupaten Grobogan, Ibu Rumah Tangga dan Pedagang Gorengan Resah

- 17 Februari 2022, 08:30 WIB
Tim Satgas Pangan saat melakukan sidak minyak goreng beberapa waktu lalu.
Tim Satgas Pangan saat melakukan sidak minyak goreng beberapa waktu lalu. /Humas Polres Grobogan.

Media Purwodadi – Masyarakat Kabupaten Grobogan banyak mengeluhkan langkanya minyak goreng.

Hal tersebut diungkapkan para ibu rumah tangga dan para penjual gorengan di wilayah Kabupaten Grobogan.

Kelangkaan minyak goreng ini mulai sangat dirasakan masyarakat sejak awal bulan Februari 2022.

Wahyu, warga Purwodadi, mengaku kesulitan untuk mencari minyak goreng. Padahal, selama ini untuk menghidupi keluarganya, dia berjualan gorengan setiap hari.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi TV ONE Kamis, 17 Februari 2022: Hidup Sehat, Coffee Break, Dua Sisi, Cover Story One

“Saya jualan gorengan dan dititipkan ke warung-warung. Sejak minyak goreng sulit didapatkan, omzet saya menurun karena buatnya ada pengurangan,” ungkap Wahyu.

Hal yang sama diungkapkan Ayu, seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya memasak menggunakan minyak goreng.

“Susah sekarang. Dulu beli di minimarket masih bisa. Sekarang, mau cari satu literpun susah. Kalaupun ada pakai syarat dan ketentuan berlaku ya, seperti fotokopi KTP atau beli barang lain dulu baru boleh beli minyak goreng,” ungkap Ayu.

Dari informasi yang dihimpun, kelangkaan minyak goreng terjadi pasca pencabutan kebijakan dalam Permendag Nomor 3 Tahun 2022 per 31 Januari 2022.

Sebagai pengganti, Kemendag juga telah mengeluarkan Permendag Nomor 6 Tahnn 2022 yang mengatur HET minyak goreng dengan rincian minyak goreng curah Rp 11.500,- / liter, kemasan sederhana Rp 13.500,- per liter, dan kemasan premium sebesar Rp 14.000,- per liter.

“Kelangkaan terjadi di seluruh Indonesia dan kebijakan HET memang perlu waktu karena lini distribusi banyak dan beraneka ragam,” ungkap Kabid Perdagangan Disperindag Grobogan, Sigit Adiwibowo saat dikonfirmasi Media Purwodadi, Selasa 15 Februari 2022.

Banyaknya warga yang mengaku resah dan mengadu lewat media sosial tentang kelangkaan stok minyak goreng ini membuat Pemkab Grobogan dengan pihak-pihak terkait melakukan rapat koordinasi perkembangan stok dan harga minyak goreng, Rabu 16 Februari 2022.

Baca Juga: Dua Pembuat Video Gay Banjarnegara Diamankan Polisi, Satu Pelaku Masih di Bawah Umur

Hadir dalam rakor tersebut, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Grobogan, Teguh Harjokusumo bersama Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi dan perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, DKPD, Satpol PP, Bagian Perekonomian, dan Bulog.

Selain itu, para perwakilan produsen, toko-toko besar dan pedagang besar Kabupaten Grobogan juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam rapat koordinasi tersebut terdapat pembahasan terkait stok minyak goreng di pedagang besar yang kosong. Terakhir, par apedagang mendapatkan kiriman tanggal 31 Januari 2022.

“Padahal dalam kondisi normal, seminggu pengiriman 1-3 kali,” jelas Kabag Perekonomian Setda Grobogan, Agus BK dalam keterangan tertulisnya.

Agus mejelaskan, para pedagang besar mendapatkan tawaran minyak goreng curah dari distributor besar Rp17 ribu, namun pedagang tidak berani membeli karena di atas Harga Eceran Tertinggi.

“Harga minyak goreng di toko-toko swalayan sudah sesuai HET, tetapi saat ini stok menipis karena menghabiskan pengiriman bulan Januari 2022 dan mulai Februari sudah tidak ada pengiriman lagi,” tambah Agus BK.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi MNC TV Kamis, 17 Februari 2022: Upin & Ipin, Kiko, Uang Kaget Lagi, Kuraih Bintang 2

Sementara itu, sidak dan pengawasan dari Satgas Pangan dan OPD tidak menemukan penimbunan dan para pedagang besar memastikan tidak ada penimbunan.

“Nantinya Pemkab Grobogan akan membuat surat ke Menteri Perdagangan RI dan Gubernur Jawa Tengah tentang kondisi riil di lapangan dan permohonan solusi pemecahannya,” jelasnya.

Kelangkaan minyak goreng juga dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Grobogan. Hingga saat ini, masyarakat mengaku susah mendapatkan minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari maupun usaha mereka.

Sebagian dari mereka mengaku sebelum terjadinya kelangkaan minyak goreng, mereka bisa dengan mudah mencari minyak goreng di berbagai toko modern, swalayan maupun pasar tradisional.

"Ini kemarin saya dapat yang kemasan gelas di sebuah toko, tapi dibatasi belinya 4 gelas ukuran 220 mL," ungkap Tari, warga Kota Purwodadi.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x