Terkait penambahan ruang inap untuk mengatasi kondisi yang ada, Dinas Kesehatan Grobogan telah memberikan saran kepada Puskesmas dan Rumah Sakit.
“Untuk Puskesmas sudah kita sarankan dan untuk RS kita sarankan untuk menggunakan ruang isolasi 10 persen bisa digunakan,” ungkap dr Budi.
Menunggu di IGD
Sementara itu, Direktur RSUD dr Soedjati Purwodadi turut menanggapi adanya ruang inap dan IGD yang penuh pasien. Menurut Dirut RSUD, Edi Mulyanto menerangkan, tingkat hunian RS dihitung degan BOR. Ruang rawat inap juga dibagi sesuai dengan jenis penyakit atau dengan pengelopmpokan tertentu.
“Ada yang penuh, ada yang masih ada di tempat. Pasien tidak asal masuk, dibagi sesuai dengan indikasi rawatnya. Pasien di IGD bila ada kegawatdaruratan, bila teratasi ditransfer di ruang rawat inap. Bila penuh atau belum tersedia, maka pasien sementara menunggu di IGD sampai tempat rawat tersedia,” jelas Edi Mulyanto, saat dikonfirmasi wartawan.***