Sebelum Berangkat Pelatnas, Puluhan Peserta Pemagangan ke Jepang Ikuti Sesi Wawancara Bersama Orang Tua

- 17 Januari 2024, 21:48 WIB
Para peserta pemagangan bersama orang tuanya dalam kegiatan wawancara bersama Kemenaker dan IM Japan di Aula BLK Disnakertrans Grobogan.
Para peserta pemagangan bersama orang tuanya dalam kegiatan wawancara bersama Kemenaker dan IM Japan di Aula BLK Disnakertrans Grobogan. /Dok Disnakertrans/Hendri Yuliarto./

Media Purwodadi – Puluhan peserta magang ke Jepang bertemu langsung dengan orang tua dan keluarganya di Aula UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Grobogan, Rabu 16 Januari 2024.

Kedatangan para orang tua ini dengan tujuan siap melepas anak-anak mereka yang telah mengikuti program pra pemagangan ke Jepang sejak Juli 2023 untuk berangkat ke Jepang pada 14 April 2024 ini.

Dari 79 peserta pada Pelatda angkatan 2024-01/ke-363, tersisa 57 orang yang lolos untuk mengikuti pelatihan nasional dan berangkat ke Jepang dalam rangka program pemagangan.

Baca Juga: Kode Redeem CODM Kamis, 18 Januari 2024 Update Terbaru, Segera Klaim dan Kalahkan Lawan Anda

Seperti yang diketahui sebelumnya, program pemagangan ke Jepang ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Tenaga Kerja RI bersama IM Japan.

Pelaksanaan kegiatan pra pemagangan ke Jepang dilaksanakan di Kabupaten Grobogan, mulai dari pendaftaran hingga pelatihan para peserta pemagangan ke Jepang.

Kepala Disnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo mengatakan, puluhan orang tua para peserta ini dikumpulkan untuk dilakukan wawancara bersama Kementerian Tenaga Kerja RI dan IM Japan.

Dalam wawancara ini, pewawancara memberikan pertanyaan terkait siap atau tidaknya melepaskan anak-anak mereka yang ikut dalam program pemagangan ke Jepang ini. Dimana, mereka akan dikontrak selama tiga tahun di Jepang.

“Para orang tua ini diwawancara supaya bisa mengetahui siap tidaknya mereka melepas anaknya untuk ikut pemagangan ke Jepang ini. Di sini juga dijelaskan bahwa keberangkatan peserta ke Jepang tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Justru, IM Japan akan memberikan uang saku senilai 100 ribu Yen atau kalau dirupiahkan sekitar Rp10-11 jutaan,” ujar Teguh.

Uang saku ini akan diberikan kepada para peserta saat akan berangkat ke Jepang. Rencananya, tanggal 19 Januari 2024 ini, mereka akan dilepas oleh Sekda Grobogan Anang Armunanto, untuk terbang ke Jakarta, setelah itu akan menjalani penerbangan ke Jepang untuk mengikuti program pemagangan.

Kepala Disnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo saat memberikan materi pemahaman untuk orang tua para peserta pemagangan ke Jepang.
Kepala Disnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo saat memberikan materi pemahaman untuk orang tua para peserta pemagangan ke Jepang.

“Selama di Jepang nanti, orang tua juga wajib memahami kondisi anaknya bahwa sedang bekerja di Jepang. Tidak sering menekan anaknya, terutama soal uang, karena ini akan berpengaruh pada kondisi psikis peserta. Mereka ikut magang di Jepang selama tiga tahun harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, sehingga ini untuk mengantisipasi terjadinya peserta yang kabur atau melarikan diri, karena itu sudah diluar tanggung jawab IM Japan,” ujar Teguh.

Teguh berharap, para peserta pemagangan ini bisa betah bekerja di Jepang selama tiga tahun dan kembali ke Indonesia menjadi wirausahawan yang sukses, orang tua di kampong juga semakin bahagia.

Terharu

Para orang tua mengaku senang ketika anak mereka dinyatakan terverifikasi bisa terbang ke Jepang setelah digembleng selama 72 hari di UPT BLK Disnakertrans Grobogan.
Radis, misalnya. Pria yang sehari-hari menjadi buruh tani ini terharu ketika anaknya lolos dalam program pemagangan ke Jepang. Dirinya berharap anaknya bisa berangkat dengan selamat dan pulang ke tanah air dengan selamat juga.

Baca Juga: Kode Redeem COC Kamis, 18 Januari 2024 Ada Banyak, Segera Klaim Kodenya dan Menangkan Permainan Anda

“Jauh-jauh saya dari Pemalang, dapat kabar anak lolos dan akan berangkat ke Jepang. Rasanya senang, bahagia, semogalah selamat sampai tujuan, semakin semangat bekerjanya di Jepang dan pulang ke Indonesia bisa jadi wirausahawan sukses,” jelas Radis.

Sementara itu, Yuli Anita, ibunda dari Fahmi Nur, mengaku selama menjalani program pelatihan di Grobogan mendapatkan pelayanan yang bagus. Begitupun dia berharap setelah sampai di Jakarta dan mengikuti Pelatnas, anaknya bisa semakin fokus dan bekerja dengan baik.

“Saya hanya bisa mendukung, mensupport, dan berharap saat pulang ke Indonesia bisa sukses,” harap perempuan asal Tegal ini.*
a

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x