“Pada periode musim hujan ini, kami dari BPBD Grobogan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai adanya musim hujan yang datang lebih awal, serta mengantisipasi dampak bencana yang diakibatkan oleh cuaca atau iklim yang terjadi di musim hujan 2023/2024,” jelas Endang Sulistyoningsih.
Penyimpanan Air
Belajar dari musim kemarau panjang yang terjadi sejak bulan Juni 2023 lalu, mantan Sekretaris Dinas PUPR Grobogan ini menerangkan, musim hujan ini bisa dijadikan sarana untuk melakukan penyimpanan air guna keperluan di musim kemarau tahun mendatang.
“Atas rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, musim hujan 2023/2024 ini lebih optimal melakukan penyimpanan air untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan,” ujar Endang.
Endang menjelaskan, gerakan memanen air hujan bisa dilakukan di wilayah yang mengalami keterbatasan air di lingkungannya saat musim kemarau.
Partisipasi yang bisa dilakukan untuk mendukung gerakan memanen air hujan yakni penyedian perlengkapan alat tampung, ruang, atau lahan tempat penampungan dan perasaan nyaman dalam memanfaatkan air hujan.
“Saat ini banyak orang melihat jika air hujan itu dibiarkan begitu saja dan sebagian besarnya masuk ke selokan, sungai dan sampai ke laut. Sebelum ke laut, limpasannya menggenangi pemukiman warga. Dan tujuan memanen air hujan ini lebih khusus untuk kebutuhan minum, masak, dan MCK. Semua itu ada prosesnya,” tambah Endang.
Waspada Sejak Dini
Endang mengimbau kepada masyarakat Grobogan agar waspada sejak dini terkait dengan musim hujan ini. Pihaknya menggerakkan masyarakat Grobogan agar kerja bakti bersama untuk membersihkan lingkungan sebelum hujan datang dengan intensitas tinggi.