Media Purwodadi – Dinas Kesehatan Grobogan memeriksa air minum sebanyak 350 rumah tangga di 21 desa di Kabupaten Grobogan.
Pemeriksaan air minum yang dilakukan secara acak ini bertujuan untuk memastikan mutu air yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari.
Menurut Sub Koordinator Kesehatan pada Dinas Kesehatan Grobogan, Jati Juswaningsih, kegiatan pemeriksaan air minum ini mejadi bagian program Sustainable Development Goals (SDGs) yang memang digelar tahunan.
Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Mengundurkan Diri, Stafsus Presiden: Jokowi Belum Ada Jadwal Bertemu Menteri Pertanian
Pemeriksaan air minum ini dimaksudkan untuk mengawasi kualitas air minum dilakukan mulai dari tingkat hulu hingga pengawasan hilir. Pengawasan dari hulu yakni sumber sarana air minum. Sementara, pengawasan ke hilir merupakan tingkat rumah tangga.
“Tujuannya sendiri yakni memastikan mutu air yang didistribusikan ke masyarakat benar-benar siap minum dan aman," ungkap Jati Juswaningsih, Rabu, 4 Oktober 2023.
Dinas Kesehatan Grobogan juga berkomitmen terpenuhinya kualitas air minum yang aman. Menurut Jati, kualitas air minum juga terus dipantau demi kesehatan masyarakat.
“Karena itu, pengecekan dilakukan hingga ke tingkat rumah tangga,” papar Jati Juswaningsih.
Tiga Kategori
Jati menjelaskan, sampel yang diambil untuk pemeriksaan tersebut terbagi tiga kategori yakni Sarana Air Minum (SAM), yakni perpipaan PDAM, perpipaan swadaya masyarakat seperti Pamsimas atau PAM komunal swadaya masyarakat lain). Kemudian, SAM mandiri, berupa sumur pompa, mata air dan terminal air.
Jati juga menyebutkan, pengecekan parameter mikrobiologi, uji kimia organik, fisik seperti bau, warna dan rasa, serta kimiawi dan 19 parameter lainnya.
Baca Juga: Jelang Menjamu Osasuna pada Jornada 9, Seluruh Pemain Real Madrid Jalani Latihan Kebugaran di Gymnasium Ciudad
Pengambilan sampel air minum ini sudah dilakukan Dinas Kesehatan pada September lalu. Target selesai pada pertengahan Oktober 2023. Jati menjelaskan, hasil dari pemeriksaan air minum ini akan dilakukan pada pekan ketiga.
“Di pekan ketiga, hasilnya bisa kita input melalui online,” jelas Jati.***