Diyakini Sebagai Makam Raja Brawijaya V, Warga Segorogunung Rutin Gelar Selamatan di Makam Kuno

- 18 Agustus 2023, 19:26 WIB
Warga mempersiapkan makanan untuk selamatan di lokasi makam kuno di Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jumat 18 Agustus 2023.
Warga mempersiapkan makanan untuk selamatan di lokasi makam kuno di Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jumat 18 Agustus 2023. /Media Purwodadi/dok Dusun Segorogunung

Media Purwodadi – Bulan Suro dimanfaatkan oleh warga Dusun Segorogung, Desa Nglinduk, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogab untuk menggelar selamatan di sebuah makam kuno yang diyakini sebagai makam dari Raja Brawijaya V dan keluarga.

Selamatan yang diikuti warga digelar di tengah hutan, pada Jumat 18 Agustus 2023. Menurut leluhur warga setempat diyakini makam kuno tersebut sebagai makam Raja Brawijaya V bersama anggota keluarga dan abdi kerajaan Majapahit.

Sehingga setiap bulan Suro, warga mendatangi kompleks makam kuno yang menurut Kadus Segoro Gunung, Susilo merupakan makam Raja Brawijaya V atau Wijaya Parakrama Wardhana adalah penguasa Majapahit (1468-1474) untuk menggelar selamatan.

Baca Juga: Salut! Bripka Suparno Lakukan Aksi Naik Tiang Bendera Ambil Tali Putus Saat Pengibaran Sang Saka Merah Putih

"Selamatan seperti ini sudah dilakulan ratusan tahun lalu dan lebih dikenal sebagai nyadran. Kami percaya makam kuno di tengah hutan tersebut adalah makam Raja Brawijaya V," kata Susilo.

Acara selamatan tersebut, lanjut Kadus Segoro Gunung Susilo, rutin dilaksanakan tiap tahun di bulan Muharam atau bulan Suro. Tujuannya, agar di tahun baru Islam ini warga di kampungnya diberikan berkah dan keselamatan oleh Allah SWT.

"Setiap bulan Suro, hari Jum'at Legi rutin kita lakukan selamatan. Kegiatan di makam jni juga untuk silaturahmi dan menjaga kerukunan warga Dusun Segorogunung," ujar Kadus Susilo.

Baca Juga: Buah Komitmen Ketahanan Pangan, Pemkab Grobogan Raih Penghargaan di Bidang Pertanian

Saat datang ke makam kuno, warga membawa makanan untuk dikumpulkan. Kemudian tasyakuran ditutup dengan membaca tahlil dan doa bersama. Makanan yang sudah dibagi bisa dimakan di tempat tersebut atau dibawa pulang.

”Ini wujud rasa syukur kami setelah satu tahun, diberikan kesehatan dan bertemu kembali dengan tahun baru islam, " katanya.

Halaman:

Editor: Setiadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah