"Saya sempat marahi, sebelumnya maaf yaz tapi ini demi masyarakat yang terdampak banjir," tambah Bupati yang didampingi Dandim, Wakapolres Grobogan dan Kepala Pelaksana BPBD, Kepala PUPR, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, serta Kepala Dinsos.
Pihaknya mencontohkan, Desa Karanganyar, saat dalam peninjauan Wabup Bambang Pujiyanto, Kapolres Grobogan, Kepala Pelaksana BPBD, Dinsos, kades dan warga sudah membuat dapur umum.
Hal ini secara langsung membuat warga yang terdampak langsung mendapatkan bantuan nasi bungkus.
Dari hasil peninjauan pada hari itu, Bupayi mengungkapkan jalan penghubung di Desa Karanganyar masih digenangi air dari luapan Sungai Lusi.
Di Desa Mayahan, Bupati Sri Sumarni dan rombongan harus menggunakan perahu karet untuk menyambangi warga yang terdampak.
"Tadi di Desa Mayahan terutama di Dusun Ngampel, itu kedalaman air akibat banjir luapan Sungai Lusi ada yang mencapai 1,7 meter. Semoga tidak naik lagi ketinggian airnya," ujar Bupati Sri Sumarni.
Selain Desa Mayahan dan Desa Karanganyar, Bupati dan rombongan juga meninjau Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati.
Di daerah ini kerap tergenang banjir setiap adanya hujan. Terutama saat mendapat kiriman air dari Kecamatan Grobogan.
Kiriman air itu terhenti di Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati. Hingga akhirnya, air Sungai Lusi meluap dan menggenangi wilayah desa tersebut.***