Network
Media Purwodadi – Para jamaah Lintang Songo Kali Brug Kabupaten Grobogan menggelar kegiatan doa bersama dengan tajuk Kungkum Mapag Poso ke 2 Tahun 2022.
Kegiatan tersebut digelar di Kali Brug yang berada di wilayah Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan dan diikuti oleh par asantri dari Ponpes Al Madinah, Desa Wates, Kecamatan Kradenan dan masyarakat setempat.
Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan pembacaan khotmil Quran yang dipandu Kyai Rohib Soemawidjata yang merupakan pengasuh Ponpes Al Madinah tersebut.
Baca Juga: Kode Redeem Clash of Clans Jumat, 1 April 2022: Segera Klaim Kodenya dan Menangkan Permainan Anda
Setelah itu, para jamaah menikmati hidangan sederhana yang disiapkan dalam kegiatan doa bersama tersebut.
Kegiatan Mapag Poso ini merupakan kegiatan yang digelar setiap tahun sebelum bulan Ramadhan. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan agenda bernama Kungkum Mapag Poso yang digelar setiap tahun menjelang Ramadan.
“Tepatnya pada tanggal 28 Ruwah dalam penanggalan Jawa atau 28 Sya’ban atau penanggalan Islam. Jadi beberapa hari sebelum Puasa, tidak mepet sehari sebelumnya,” kata Kayat, salah satu jamaah Lintang Songo Kali Brug.
Selain mendoakan waliyullah di sekitar Kali Brug, doa juga ditujukan kepada ahli kubur orang tua, dan kerabat yang sudah meninggal dunia.
Tradisi ini sebenarnya sudah lazim untuk dilaksanakan oleh orang-orang di zaman dahulu di Kali Brug Wirosari. Tradisi itu bernama padusan yang berasal dari kata ‘adus’ yang berarti mandi.
“Sebentar lagi masuk bulan suci Ramadhan, maka saat ini saatnya membersihkan diri dengan kungkum Mapag Poso atau mandi menjemput ibadah di bulan suci dengan harapan badan, pikiran dan tindakan kita di bulan suci,” tambah Kayat.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Terjadi di Grobogan, Satu Rumah dan Uang Tunai Ratusan Juta Ludes Terbakar
Masyarakat yang berada di sekitar Kali Brug, Kecamatan Wirosari melakukan tradisi rutin yang dilakukan menjelan musim Ramadhan.
“Karena kita umat masuk bulan suci Ramadan, maka kita harus membersihkan diri dengan kungkum mapag poso, atau mandi menjemput ibadah di bulan suci," tambah Kayat.
"Sehingga diharapkan badan, pikiran, dan tindakan kita suci dan dapat melaksanakan ibadah dengan penuh kesucian jiwa dan pikiran,” paparnya.***
