Strategi Telemedisin Menunjukkan Hasil, Kemenkes Perpendek Interval Booster

- 24 Februari 2022, 13:05 WIB
Ilustrasi pengecekan sampel.
Ilustrasi pengecekan sampel. /Pexels.

Media Purwodadi – Strategi isolasi mandiri serta dukungan layanan telemidisin mulai menunjukkan hasil.

Isolasi mandiri yang disertai dukungan telemidisin diberlakukan untuk pasien dengan gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).

Sementara untuk isolasi dan intensif di rumah sakit diperuntukkan perawatan pasien dengan gejala sedang hingga kritis.

Dikutip dari laman resmi Sehat Negeriku, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi M, mengatakan jika saat ini tempat tidur perawatan pasien isolasi dan intensif di rumah sakit baru terisi 29 persen dari jumlah yang ada.

Baca Juga: Masyarakat Mengeluh Soal Jalan Berlubang, Jajaran Polsek Godong Langsung Berinisiatif Lakukan Penambalan

“Tempat tidur isolasi dan intensif untuk merawat pasien sedang hingga kritis ini baru terisi sekitar 29% dari alokasi yang ada saat ini,” ujar dr Nadia, seperti yang dikutip dari laman yang sama.

Saat ini kondisi tempat tidur isolasi dan intensif yang disediakan pemerintah belum sebanyak saat kasus gelombang Delta tahun lalu.

Upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah tidak hanya dilakukan melalui proses perawatan pasien terinfeksi Covid-19 saja.

Pemerintah berharap, program vaksinasi bisa memberikan kontribusi besar untuk mencegah pasien dengan gejala berat hingga resiko kematian akibat infeksi Covid-19.

Kemenkes telah mencatat jika angka kumulatif sekitar 2.484  pasien yang meninggal dunia, sebesar 73 persen dari pasien meninggal dunia tersebut belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

Pasien yang dirawat sejak 21 Januari – 19 Februari 2022 telah tercatat sebanyak 17.871 pasien.

Kematian pasien meningkat pada kelompok lansia, kormobid serta belum mendapatkan vaksinasi secara lengkap.

Baca Juga: Jadwal Sholat 5 Waktu, 10 Kabupaten / Kota di Jawa Tengah, Jumat 25 Februari 2022

Vaksinasi secara lengkap pada pasien bisa memberikan perlindungan hingga 67 persen dari kematian.

Bahkan pasien yang sudah mendapatkan vaksinasi booster bisa mendapatkan perlindungan hingga 91 persen.

“Vaksinasi lengkap memberikan perlindungan hingga 67% dari kematian, bahkan hingga 91% perlindungan bagi yang telah melakukan vaksinasi booster,” ungkap dr Nadia.

“Oleh sebab itu, pemerintah terus mempercepat laju vaksinasi bekerja sama dengan pemerintah daerah, serta instansi-instansi lain, seperti TNI dan Polri mengingat pentingnya vaksinasi,” tutup dr Nadia.

Sementara untuk kasus yang terjadi pada lansia, memiliki resiko yang lebih berat ketika terpapar Covid-19.

Baca Juga: Sinopsis Film A Star is Born (2018), Dibintangi Lady Gaga, Bradley Cooper Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini

Kementerian Kesehatan masih berupaya melakukan pencagahan dengan memperpendek interval vaksinasi booster menjadi minimal 3 bulan sejak vaksinasi primer lengkap diberikan.

Kebijakan ini dilakukan berdasarkan rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) yang bertujuan untuk melindungi golongan lansia.

Sementara untuk jenis vaksin yang digunakan bisa sama atau berbeda dengan vaksin primer selama telah memperoleh EUA dari BPOM dan rekomendasi ITAGI.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Sehat Negeriku


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x