Bupati Grobogan Sri Sumarni Harapkan Para Petani Dapat Nikmati Hasil Panen dan Tolak Impor Jagung

- 30 September 2021, 07:50 WIB
Bupati Grobogan Sri Sumarni berharap jangan ada impor yang membuat petani jagung bersedih.
Bupati Grobogan Sri Sumarni berharap jangan ada impor yang membuat petani jagung bersedih. /Protkopim Setda Grobogan


Media Purwodadi – Bupati Grobogan Sri Sumarni mengungkapkan Kabupaten Grobogan jadi salah satu lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah dengan perkiraan luas panen 2021 mencapai 121.200 Hektar untuk tanaman jagung.

Dengan luasan itu, produksi jagung mencapai 787.300 Ton dan Grobogan siap memasok kebutuhan pakan ternak.

Hal itu diungkapkan Sri Sumarni saat rangkaian Panen Jagung Nusantara bersama Menteri Pertanian Sayrul Yasin Lampo, Rabu 29 September 2021.

Baca Juga: Harga Jagung di Kabupaten Grobogan Masih Bagus, Oktober Nanti Produksi Mencapai 70 Ribu Ton

"Saya minta agar petani menikmati hasil panen, jangan impor. Baru dengar ada impor saja harga langsung jatuh, jangan! Mohon tidak ada impor jagung. Kita bisa lihat di Desa Banjarsari ini dikelilingi tanaman jagung siap panen di bulan September sampai akhir tahun," ujarnya Sri Sumarni.

Menurut Sri Sumarni, luas panen jagung di Kabupaten Grobogan pada September ini 27.432 hektar, produksinya sebesar 126.592 ton dan Oktober seluas 8.712 hektar dengan produksi 40.201 ton.

Harga jagung dengan kadar air 17 persen sebesar Rp 5.000/kg dan kadar air 30 persen Rp 3.500 hingga Rp 4.000/kg.

"Capaian jagung ini atas bantuan dari Kementerian Pertanian. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atas dukungan dan bantuan berupa benih, pupuk dan bantuan prasaran dan sarana lainnya," ungkap Sri Sumarni.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya penangangan pasca panen yang optimal, agar jagung petani dapat terserap dengan harga yang bagus. Penanganan pasca panen pun penting agar petani cepat melakukan penanaman kembali.

Baca Juga: Prioritas Penempatan CPMI Berdasarkan Pendaftar Terdahulu, CPMI Asal Grobogan Berharap Segera Berangkat

“Lahan tidak boleh kita biar menganggur, justru lahan jagung harus semakin bertambah dan produktivitasnya pun naik," ucapnya.

Mentan Syahrul juga mendorong pemerintah daerah dapat menggunakan dana KUR, agar usaha pertanian khususnya jagung terus berjalan semakin maju.

“Kita tanam bersama-sama semaksimal mungkin. Kebijakan Bapak Presiden menyediakan KUR sangat bagus, untuk sektor pertanian kita gunakan KUR Rp 55 triliun, dimana kredit macetnya hanya 0,003 persen. Saya ajak semua pemerintah daerah untuk gunakan KUR," harap Syahrul Yasin Limpo.

Dari data yang diperoleh, pada minggu keempat bulan September 2021, stok jagung nasional mencapai 2,85 juta ton.

Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31%) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27%) di pengepul, 423.502 ton (15%) di agen, can 288.305 ton (11%) di pengecer.

Sementara 276.300 ton (10%) di usaha lain atau pakan mandiri dan sisanya 6% berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.

Baca Juga: Bikin Resah Masyarakat Atas Video Harimau di Grobogan, Pemuda Ini Akhirnya Minta Maaf Telah Sebar Hoax

Sementara sentra panen jagung Kabupaten Grobogan tersebar di Kecamatan Pulokulon 6.812 hektar, Kradenan 3.561 hektar, Geyer 3.506 hektar, Gabus 3.126 hektar dan Toroh 2.048 hektar.

Selain hasil panen petani, stok jagung Grobogan terdapat di 3 pabrik pakan sebanyak 32.265 ton.

Pada panen jagung ini, Mentan SYL juga menyaksikan penandatangan nota kesephaman antara Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan dengan PT. Datu Nusra Agribisnis selaku pelaku usaha tentang kemitraan penyediaan stok jagung pakan ternak.

Nota kesepahaman ini bertujuan kerjasama dalam penyediaan stok jagung untuk pakan ternak sehingga pasokan jagung ke peternak benar-benar terjamin.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x