Network
Media Purwodadi – Tidak biasanya Polsek Brati didatangi sejumlah orang untuk melaporkan suatu kasus pada Rabu 23 September 2021.
Rupanya, mereka adalah belasan nasabah sebuah koperasi di Kabupaten Grobogan, yakni KSP Logam Mulia.
Para nasabah ini mayoritas adalah ibu ibu pedagang pasar yang mempunya tabungan di KSP Logam Mulia tersebut.
Baca Juga: KSP Balo Toraja Terima Dana Bergulir Rp 100 Miliar dari LPDB-KUMKM
Sebelumnya, mereka ingin mengambil tabungan mereka berbentuk deposito di KSP Logam Mulai. Namun, tidak bisa mendapatkan yang mereka saat mendatangi kantornya.
Salah satu korban bernama Eni Widayati. Perempuan yang berprofesi sebagai pedagang ini ikut melaporkan kasus yang menimpanya ke Polsek Brati.
“Saya depositokan dana Rp 40 juta. Sudah jatuh tempo pengambilan, tetapi pas saya ambil ke kantor, katanya tidak ada uang,” ujar Eni.
Namun, karena sudah berbulan bulan tidak ada kejelasan, Eni akhirnya mendatangi Polsek Brati untuk melaporkan kasus yang menimpanya itu.
Perempuan yang tinggal di Desa Kronggen, Kecamatan Brati ini seharusnya mendapatkan uang yang didepositokan pada 6 Mei 2021 sesuai dengan kesepakatan yakni masa simpanan satu tahun jatuh tempo.
“Tapi, saat saya ambil katanya tidak ada uang. Saya beberapa kali datang ke kantor tapi tidak ada dana,” ungkap Eni.
Baca Juga: 3 Mindset Penting yang Membuat Para Millennial Selalu Ingin Berhemat dan Rajin Menabung, Yuk Terapkan
“Malahan nomor HP pegawainya yang sata simpan sekarang sudah tidak bisa dihubungi lagi,” tambah Eni.
Tidak hanya para pedagang ini saja, beberapa orang juga sudah banyak nasabah melakukan penyimpanan uang di KSP yang berpusat di Jalan Raya Klambu, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Brati Aiptu Tofan Saptono, menjelaskan kepada para nasabah bahwa kasus KSP Syariah Logam Mulia tidak hanya menimpa warga Brati saja. Beberapa warga seperti di Klambu hingga Brati juga mengalami kasus serupa.
“Tetapi karena para pedagang sudah datang ke Polsek maka kita arahkan ke Polres Grobogan. Kita antar ke Polres karena nasabahnya ini tidak saja dari Brati saja. Ada yang dari Klambu dan Purwodadi, jadi kasusnya ditangani di Polres,” ujar Aiptu Tofan.
Baca Juga: Yuk Belajar Keuangan, Kira-Kira Jika Gaji Rp2,3 Juta Bisa Menabung Sampai Berapa Ya?
Dari penelusuran Media Purwodadi, kantor koperasi terlihat kunci rapat. Di teras terpasang dua spanduk bertuliskan pengumuman obyek dalam sengketa dilengkapi lambang Kantor Hukum dan HAM Kantor Wilayah Jawa Tengah dan pengumuman posko bantuan hukum.
Menurut penuturan salah satu nasabah, KSP ini merekrut nasabah melalui petugas yang datang mengambil uang tabungan dan setoran dalam lingkungan pasar.
Hal ini memudahkan para pedagang yang berjualan bisa terlayani, baik untuk menabung atau membayar cicilan.***
