Media Purwodadi - Dua pria tersengat listrik saat melakukan renovasi atap bangunan mushola di Kecamatan Grobogan, Rabu, 8 Februari 2023.
Adanya dua orang tersengat listrik saat melakukan renovasi bangunan ini dibenarkan Kapolsek Grobogan AKP Candra Bayu Septi.
Dari keterangannya, peristiwa ini bermula ketika dua pria ini melakukan renovasi bangunan mushola yang berada di Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan.
Baca Juga: Eratkan Tali Silaturahmi, Kapolres AKBP Anung Dedy Kurniawan Kunjungi PD Muhammadiyah Grobogan
"Kejadiannya sekitar pukul 09.30 WIB di mushola milik warga yang berada di Desa Putatsari," jelas Kapolsek Grobogan AKP Candra Bayu Septi.
Dua pria yang tersengat listrik ini bernama Muslikin dan Hartoyo. Disebutkan Kapolsek Grobogan, keduanya hendak membetulkan atap mushola milik Rozikun, warga Putatsari.
Muslikin yang saat itu hendak memasang reng atau atap mushola itu berada di atas. Sementara Hartoyo berada di bawah.
Muslikin bermaksud untuk mengambil reng yang disalurkan oleh Hartoyo yang berada di tangga yang berbahan bambu yang terpasang di atas cor lantai dua.
Nahas, saat menerima reng tersebut Muslikin justru tersengat listrik dari jaringan utama.
Begitu juga Hartoyo yang turut tersengat listrik setelah reng tersebut dipegang secara horizontal oleh Muslikin dan ternyata dekat dengan aliran listrik.
Korban Muslikin pingsan dalam kondisi masih memegang reng dan kaki menggelantung ke bawah.
Sementara Hartoyo pingsan dan jatuh dari tangga berbahan bambu ke cor lantai dua.
Kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas Grobogan dan akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soedjati Purwodadi.
"Kedua korban selamat dan kini sudah mendapatkan perawatan di RSUD dr Soedjati Purwodadi," ungkap AKP Candra Bayu Septi.
Adanya insiden tersengat listrik ini, Kapolsek Grobogan AKP Candra Bayu Septi mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan situasi lingkungan saat membangun rumah.
Baca Juga: Mau Aktivitas, Yuk Cek Prakiraan Cuaca Kabupaten Grobogan dari BMKG Pada Kamis 9 Februari 2023
"Perkirakan situasi lingkungan yang berpoyensi menjadi hambatan atau ancaman dari sisi keselamatan, khususnya untuk bangunan yang bersinggungan langsung dengan listrik berarus tinggi," ujar AKP Candra.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat yang hendak membangun rumah agar melakukan konsultasi pada pihak terkait untuk mendapatkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Tujuannya ada IMB ini agar apat teranalisis dampak baik ancaman, gangguan dan hambatan pada saat pembangunan," tambah AKP Candra Bayu Septi.***