5 Contoh Pidato Hari Santri Nasional 2023 Yang Singkat dan Menarik

- 20 Oktober 2023, 09:27 WIB
contoh pidato Hari Santri Nasional 2023
contoh pidato Hari Santri Nasional 2023 /pixabay/

Baca Juga: Informasi Prakiraan Cuaca Kerap Meleset di Ponsel Anda? Ini Penjelasan Resmi dari BMKG

4. Santri Saleh dan Mandiri

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Yang terhormat, Bpk Kyai Haji (nama kiai) selaku Ketua Yayasan sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren (nama pesantren) Yang terhormat, para Ustadz dan Ustadzah pengajar Pondok Pesantren (nama pesantren) Serta, teman-teman santriwan dan santriwati yang saya banggakan.

Alhamdulillah. Puji berlantunkan syukur kehadiran Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang senantiasa memberikan kita begitu banyak nikmat sehingga kita diizinkan untuk berkumpul di ruangan yang penuh berkah ini dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023.

Shalawat bertangkaikan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah merendahkan kita dengan cahaya Islam. Semoga dengan seringnya bershalawat kita bakal mendapat syafaat beliau di Hari Kiamat nanti. Aamiin Ya Robbal alamin.

Ustadz, ustadzah, serta teman-teman santri yang dirahmati oleh Allah SWT;

Hari ini, kita berkumpul bersama untuk memetik momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023. Walaupun masih di masa pandemi, namun saya yakin bahwa semangat jihad kita semua masih utuh dan terus berkobar demi merengkuh takwa.

Teman-teman santri hingga hari ini masih semangat bangun Subuh, melaksanakan Shalat Tahajud, belajar membaca kitab kuning, belajar berpidato Bahasa Arab, beserta memperbanyak hafalan Quran.

Sungguh! Pesantren adalah tempat yang penuh ilmu karena di sini kita bisa belajar dan beribadah bersama-sama demi meraih surganya Allah SWT. Meski kita jauh dari orang tua, tapi yakinlah bahwa Ayah dan Bunda selalu mendoakan yang terbaik untuk kita.

Di sisi lain, mereka selalu berharap agar kita bisa menjadi seorang santri yang saleh dan mandiri. Pada dasarnya, santri yang saleh itu bukan sekadar santri yang beribadah melainkan santri yang mau terus memperbaiki diri, menata hati, menata iman, dan berusaha menggapai takwa.

Selain beribadah, akhlak dan kepribadian juga merupakan hal utama. Bahkan Nabi Muhammad SAW saja diutus oleh Allah tiada lain adalah untuk menyempurnakan akhlak. “Innamal bu’itstu li utammima makarimal akhlak”. Demi menjadi santri yang saleh, kita perlu menyeimbangkan ibadah dengan muamalah, dunia dan akhirat, serta kepentingan pribadi, keluarga, dan negara.

Apakah kepentingan negara juga penting? Tentu saja. Karena kita hidup di Indonesia dan para santri dimanapun mereka berada punya peran untuk menggapai cita-cita bangsa. Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT.

Selain berusaha menggapai takwa, seorang santri pula dituntut untuk mandiri. Ya, sikap utama yang menjadi awal dari kemandirian adalah jangan mengeluh. Jangan kebanyakan mengeluh karena nantinya waktu yang berlalu hanya menjadi hal yang sia-sia semata.

Penting bagi seorang santri untuk menjadi pribadi yang mandiri, karena kalau kita sudah tamat dari pesantren ini, diharapkan tiap-tiap diri mampu melanjutkan misi dakwah, menggabungkan resolusi jihad, serta menebar kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita. Tanpa kesalehan dan kemandirian, harapan tersebut tentu akan sangat sulit untuk digapai.

Santriwan dan santriwati yang saya banggakan, Seorang santri semestinya harus terus semangat belajar dan menuntut ilmu. Maka dari itu, mari kita sama-sama berusaha menuju takwa dan meningkatkan kemandirian diri.

Mudah-mudahan semakin bertambah umur, jutaan santri di Indonesia semakin berguna untuk pribadi, orang tua, bangsa dan negara. Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga bermanfaat untuk diri dan umat.

Baca Juga: Program Kerja Selesai, Kodim 0717/Grobogan Resmi Menutup TMMD Sengkuyung Tahap III TA 2023

5. Peran Santri dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2024

Bismillah, Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

“Alhamdulillah. Alhamdulillahilladzi kholaqol mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah”.

“Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad”.

Yang terhormat, Bapak/Ibu Kepala …

Yang terhormat, Bapak/Ibu Ketua …

Serta para hadirin tamu undangan yang berbahagia,

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang senantiasa memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, serta nikmat kesempatan sehingga saya dan kita semua bisa hadir dan menjemput momentum Hari Santri Nasional tahun 2023.

Selawat berbingkai salam kita sampaikan kepada Nabi akhir zaman, Sayyidina Muhammad saw. Mudah-mudahan kita semua mendapat syafaat beliau di Hari Kiamat nanti.

Bapak, Ibu, serta para tamu undangan yang berbahagia,

Pada tahun 2023 ini kita sama-sama masih berjuang untuk menyehatkan diri, keluarga, madrasah, hingga negeri ini. Dan pada tahun ini pula kita kembali menjemput momentum Hari Santri Nasional.

Barangkali suasana tidak seramai dulu, terutama pada waktu Indonesia masih normal dan tidak diguncang wabah. Walau demikian, tetap tidak apa-apa karena santri punya peran besar, yaitu mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045.

Masih cukup lama, ya? Namun, cita-cita besar negeri ini harus kita rencanakan dan perjuangkan sedari jauh-jauh hari. Sejatinya santri mengambil peran besar untuk memajukan Bumi Pertiwi. Bukan sekadar “pasukan bersarung” yang menggaungkan resolusi jihad, tapi santri juga ikut berperan dalam mencapai Indonesia Maju.

Jika dulu para santri ikut berkontribusi bersama bangsa ini dalam menumpas penjajah menggunakan senjata, sekarang kisahnya menjadi sangat berbeda. Santri hari ini adalah santri milenial, santri kreatif, serta santri yang percaya dengan kemampuan diri.

Sudah bukan zamannya lagi jika ada santri yang tidak mengerti dengan teknologi, dan sudah bukan zamannya lagi jika santri tidak boleh berprestasi di bidang sains dan akademik lainnya.

Untuk itulah, lembaga pesantren maupun madrasah diharapkan mau dan mampu terus mengembangkan kurikulum, kualitas pengajar, serta kualitas output santri agar di hari mendatang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.

Bapak, Ibu, serta tamu undangan yang dirahmati Allah Swt.

Ada jutaan santri di Indonesia yang saat ini sedang menempuh ilmu. Meski mengambil peran penting untuk menggapai cita-cita Indonesia emas tahun 2045, sebenarnya akhlak adalah poin utama yang paling penting.

Kita sama-sama tahu bahwa tidak sedikit anak-anak muda yang mulai bobrok akhlaknya, mulai liar lidahnya dengan kata-kata kotor, serta mulai luntur perilaku hormatnya.

Ilmu pengetahuan memang penting, kecerdasan juga penting, tapi tetap adab dan akhlak adalah yang nomor satu.

Maka, marilah kita semangati para santri untuk istiqomah di jalan kebaikan. Motivasilah para santri dimanapun mereka berada untuk terus belajar, menebar kebaikan, jihad fisabilillah, serta terus memperbaiki diri menuju taqwa.

Hadirin yang dimuliakan Allah Swt.

Sekian pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mari kita semangati santri dan bangga menjadi santri. Saya akhiri dengan pantun.

Di taman ada mawar berduri,

Di sebelahnya ada bungkus mie kari.

Aku bangga menjadi santri,

Karena santri adalah harapan negeri.

Akhirul kalam, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.***

Halaman:

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x