Meski ada perbedaan nama pada aplikasi tersebut, namun fungsi aplikasi yang dikeluarkan non Pemerintah Indonesia ini kurang lebih sama, yakni untuk memberikan informasi seputar prakiraan cuaca.
Meleset
Dwikorita menambahkan, informasi cuaca yang dikeluarkan aplikasi smartphone tidak jarang meleset dan menimbulkan kebingungan masyarakat.
“Itu karena tidak divalidasi atau diverifikasi dengan data observasi faktual di lapangan yang lebih mempresentasikan kondisi dan dinamika cuaca di Indonesia,” kata Dwikorita.
Dirinyajuga menjelaskan, permodelan global yang didownscale ini tentunya tidak cukup akuran untuk mempresentasikan kondisi faktual di Indonesia yang sangat kompleks dan dinamis.
“Terlebih kondisi cuaca dan iklim Indonesia sangat dipengaruhi oleh Samudera Pasifik dan Hindia, serta Benua Asia dan Australia. Ditambah. Wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati oleh garis khatulistiwa dengan kondisi topografi yang kompleks. Realitas ini sangat berpengaruh terhadap dinamika cuaca dan iklim di Indonesia,” ujar Dwikorita.***