Network
Media Purwodadi - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama sejumlah pejabat utama Mabes Polri memantau langsung situasi lalu lintas arus balik Idul Fitri melalui udara.
Dengan menggunakan helikopter, Kapolri memantau arus lalu lintas mulai gerbang Tol Kalikangkung, Semarang hingga Tol Cikampek arah Jakarta.
Tak hanya itu, Kapolri beserta rombongan juga meninjau langsung situasi arus balik lalu lintas usai libur Idul Fitri 1444 Hijriyah ini hingga di Tol Dalam Kota.
Baca Juga: 35 Ribu Kendaraan Masuk GT Kalikangkung, Jalur Tol Dalam Kota Semarang Dibuka Satu Arah
Dalam pantauannya, Kapolri melihat langsung lalu lintas terkini di jalan tol ataupun jalur arteri saat penerapan skema one way atau pemberlakuan satu arah saat arus balik.
Setelah melakukan pemantauan udara, Kapolri melakukan rapat koordinasi dengan jajaran di posko terpadu yang berada di Km 70 Tol Cikampek Utama.
"Saya minta untuk anggota tetap siap siaga baik di jalur tol maupun di jalur arteri, sehingga distribusi dari puncak arus balik ini semuanya tetap bisa terlayani dengan baik," Terang Jenderal bintang 4 Polri itu.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi puncak arus balik mudik Lebaran 2023 akan terjadi pada 24-25 April dan 30 April-1 Mei 2023.
Baca Juga: Selama Arus Mudik Idul Fitri 1444 Hijriah, Angka Kecelakaan Mengalami Penurunan 19 Persen
Menurut suami dari Juliati Sapta Dewi Magdalena ini, arus balik Idul Fitri tahun ini akan menjadi yang tertinggi sejak 2019.
Guna mengantisipsi kepadatan lalu lintas selama arus balik Lebaran, Sigit mengatakan pihak kepolisian telah mempersiapkan skema one way hingga contra flow di Jalan Tol Kalikangkung hingga Tol Cikampek-Jakarta.
"Untuk arus baliknya ini juga menjadi tertinggi, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah dan upaya untuk melakukan rekayasa (lalu lintas) khususnya dari jajaran kepolisian," ungkap Listyo Sigit Prabowo di akun YouTube Kemenko PMK.
Tak hanya one way dan contra flow, lanjut Sigit, kepolisian juga mempersiapkan sistem ganjil-genap saat arus balik. Namun, sistem ganjil-genap diberlakukan jika sudah terjadi kemacetan yang cukup para di jalan tol.
"Perlu kami sampaikan bahwa pemberlakuan langkah-langkah rekayasa mulai dari one way, contraflow, dan juga kemungkinan ganjil-genap ini akan diberlakukan agar beban jalan pada puncak arus balik bisa kita urai dan distribusikan," pungkasnya.***
