Tiga Kali Aktivitas Kegempaan di Gunung Anak Krakatau, Para Nelayan Tetap Melaut Seperti Biasa

- 7 Januari 2023, 14:38 WIB
Gunung Anak Krakatau dari kejauhan.
Gunung Anak Krakatau dari kejauhan. /MAGMA


Media Purwodadi - Aktivitas gempa di Gunung Anak Krakatau terjadi tiga kali dengan amplitudo 20 mm dan durasi selama 7 detik.

Kondisi status Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda ini masih siaga di level III.

Dikutip dari laman KESDM Badan Vulkanologi PVMBG Pos Pengamatan Pasauran GAK Anyer, memberikan informasi bahwa kondisi status Gunung Anak Krakatau mengalami aktivitas kegempaan pada pukul 00.00-06.00 WIB, Sabtu 7 Januari 2023.

Baca Juga: 10 Manfaat Konsumsi Susu Kambing Etawa, Berfungsi Untuk Jaga Daya Tahan Tubuh Anda

Sebanyak tiga kali aktivitas kegempaan dengan amplitudo antara 4-20 mm dan durasi sekitar 4-7 detik.

Secara visual kawasan, Gunung Anak Krakatau tertutup kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati dengan potensi cuaca mendung dan hujan.

Kemudian pada hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 1 kali kejadian dengan amplitudo 44 milimeter, S-P - detik dan durasi selama 8 detik.

Untuk bagian vulkanik dangkal sebanyak 1 kali kejadian dengan amplitudo 4 milimeter dan durasi 5 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 2 kali, S-P 1.5-1.7 detik dengan durasi 14-15 detik.

Microtremor/tremor menerus dengan amplitudo 1-7 milimeter dan amp dominan 1 milimeter.

Pihak PVMBG meminta agar para nelayan, pendaki maupun wisatawan dilarang mendekati gunung berapi di Selat Sunda dan direkomendasikan hanya radius 5 kilometer.

Dikutip dari ANTARA, sejumlah nelayan terlihat pada Teluk Labuan Pandeglang yang berada di pesisir Pantai Banten bagian barat yang berhadapan.

Baca Juga: Terkait Penyalahgunaan Narkoba, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Amankan Oknum Polisi Berpangkat Kombes

Di kawasan Gunung Anak Krakatau hingga kini, para nelayan justru tetap melakukan aktivitas melaut.

Mereka para nelayan tidak terpengaruh adanya kegempaan Gunung Anak Krakatau, karena sudah hal biasa.

"Kami sekarang melakukan pelelangan hasil tangkapan, seperti hari normal dan tidak terpengaruh adanya aktivitas gunung berapi di Selat Sunda,"kata Yanto, nelayan Teluk Labuan, Pandeglang.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: PVMBG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah