Media Purwodadi- Sejumlah Kepala Desa di Kabupaten Klaten mengaku dibuat pusing dengan data bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Data yang menjadi dasar pemberian sejumlah bantuan sosial masih mencatatkan sejumlah nama warga yang tergolong kaya di desa sebagai penerima bantuan baik Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau bantuan jenis lain.
Kebingungan kades diperparah karena pembenaran yang telah dilakukan tidak berlaku dan bahkan Kemensos masih menggunakan data lama saat mengucurkan bantuan.
Merasa tidak mendapat solusi dari Kemensos, dalam acara moment Rembug Desa, kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sejumlah kades mengaku dirinya pusing dengan persoalan tesebut.
Permasalahan yang muncul dalam penyaluran bansos yakni, ada satu keluarga yang menerima beberapa jenis bantuan, ada pula orang kaya bahkan menerima bantuan hingga nama kades pun tercatat sebagai penerima bantuan.
Di sisi lain, ada warga yang benar-benar miskin namun tidak tercatat sebagai penerima dan ada janda yang hilang dari data penerima bantuan.
Joko Laksono, kades Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, dengan nada emosi, menyampaikan ke Gubernur Jawa Tengah data penerima bansos adalah orang kaya di desanya.
Bukan karena perang kepentingan atau politik desa, namun adua itu disampaikan karena ada warga miskin didesanya yang tidak menerima bantuan.